CIREBON, Koranmadura.com – Ketua DPR Puan Maharani membawa pasukan besar saat kunjungan ke Cirebon Jawa Barat pada Senin 4 Juli 2022. Ia membawa sejumlah pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang ada di DPR dari Fraksi PDI Perjuangan di DPR.
Mereka yang dibawa Puan Maharani dalam kunjungan ke Cirebon, Jawa Barat ini adalah Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, Ketua Komisi V DPR Lasarus.
Kemudian ada Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris; Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam; Anggota Komisi VIII DPR RI My Esti Wijayati.
Kebijakan Puan Maharani membawa satu “kompi besar” ini ternyata bermaksud agar mereka tidak hanya tahu daerah pemilihan (dapil) masing-masing, tetapi juga berani turun ke lapangan, ke akar rumput, di wilayah lain.
“Ada yang bertanya kenapa sih mba, kalo mba pergi itu sekarang anggota DPR diajak kok banyak? Karena saya mau, semua anggota DPR yang ada di DPR RI itu bukan hanya di dapilnya saja,” kata Puan di DPC PDI Perjuangan Cirebon, Jawa Barat.
Menurut Puan Maharani, para pimpinan AKD semakin penting diajak turun ke lapangan agar mereka bisa menangkap dan menyerap banyak persoalan yang dihadapi rakyat kecil.
“Sekarang kita punya pimpinan komisi disemua AKD yang ada di DPR, begitu juga di Kabupaten, Kota. Jadi saya menginginkan, semuanya untuk turun ke bawah karena DPR RI kan nasional, yang diurus bukan hanya dapilnya saja tapi dapil semua secara nasional,” ucapnya.
Puan mencontohkan manfaat para anggota DPR yang mendampinginya setiap ke daerah. Mereka bisa melihat isu-isu tertentu mulai di wilayah tersebut, mulai dari kesehatan, infrastruktur, hingga keamanan.
“Jadi itu supaya lihat pimpinan komisi IX lihat masalah kesehatan yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Bahwa nantinya akan ada membantu, nantinya kita sama-sama prioritaskan mana yang infrastruktur kita ajak komisi V nanti lihat perlu apa butuh apa,” ujar Puan Maharani lagi.
Ia meneruskan “Begitu juga komisi III ada Pak Bambang Wuryanto, bagaimana melihat situasi di wilayah, bagaimana keadaan keamanan dan keselamatan.” (Carol)