SUMENEP, koranmadura.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bekerja sama dengan Lembaga Studi Arus Informasi (LSAI) kembali menyelenggarakan Sosialisasi Literasi dan Inklusi Keuangan dalam rangka pembangunan ekonomi masyarakat.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Sumenep, Rabu, 14 Juli 2022.
Dua narasumber yang dihadirkan dalam kesempatan tersebut ialah Abd Salim (Dosen STIE Bhakti Bangsa Pamekasan) dan Boby Effendy (Branch Operational Manager Mandiri Sumenep).
Direktur Eksekutif LSAI Abrari menyampaikan, edukasi literasi keuangan kepada masyarakat ini salah satunya ialah sebagai instrumen dalam meningkatkan indeks literasi keuangan juga.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019, indeks literasi keuangan sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19%. Meskipun tergolong masih rendah, angka tersebut meningkat dibanding hasil SNLIK tahun 2016, yaitu indeks literasi keuangan sebesar 29,7% dan indeks inklusi keuangan sebesar 67,8%.
Selain itu, sambungnya, kegiatan ini sebagai tindakan preventif agar masyarakat tidak mudah percaya dan tertipu dengan entitas atau pihak-pihak tak bertanggung jawab yang mencari keuntungan dengan memanfaatkan kelemahan masyarakat dalam menggunakan produk jasa keuangan.
Menurut pria yang akrab disapa Abe ini, masyarakat dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan yang baik, akan mendorong kesadaran masyarakat dalam mengelola keuangannya secara bijak.
Dengan begitu, sambungnya, tujuan-tujuan keuangan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik dan masyarakat dapat terhindar dari hal-hal yang merugikan seperti entitas-entitas ilegal yang saat ini sering terjadi ditengah-tengah masyarakat.
“Dengan melek keuangan, harapannya masyarakat dapat mengelola keuangan secara teratur dan mampu mencapai kesejahteraan hidupnya,” tambah dia. (FATHOL ALIF/DIK)