SUMENEP, koranmadura.com – Di tengah merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, harga kambing di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, naik meski jumlah pembeli berkurang.
Naiknya harga kambing juga karena menjelang Hari Raya Iduladha 1443 Hijriyah. Namun jika dibanding tahun lalu, kenaikan harga kambing kali ini tidak begitu signifikan.
Seperti di lapak pedagang musiman hewan kurban di Jl. Urip Sumoharjo, Desa Pabian, Kecamatan Kota, kambing-kambing di sana dijual antara Rp2 juta sampai Rp4,5 per ekor.
“Kalau pun naik, tapi tidak signifikan. Tidak terlalu tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya. Mungkin karena saat ini marak PMK,” tutur pedagang kambing, Ijlal.
Sementara mengenai jumlah pembeli, menurut dia menjelang Iduladha tahun ini mengalami penurunan sekitar 30 persen dari tahun lalu.
“Tapi untuk pastinya bisa diketahui setelah Iduladha. Kalau sekarang, kan, masih tinggal beberapa hari lagi,” tambahnya.
Pada momen Iduladha tahun ini, Ijlal menyiapkan kambing layak kurban sekitar 100 ekor. Sementara yang ditampung di lapaknya ada 70 ekor. Separuhnya sudah laku terjual. (FATHOL ALIF/DIK)