CILACAP, Koranmadura.com – Ketua DPR RI Puan Maharani berharap adanya embung Sumingkir, di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) ketahanan dan kedaulatan pangan di Indonesia kian terjaga, terutama dalam menghadapi krisis pangan global saat ini dan di masa yang akan datang.
“Dengan mengucap bismillahirahmanirrahim, saya resmikan Embung Sumingkir, Cilacap, Jawa Tengah,” ujar Puan saat meresmikan embung Sumingkir, Kabupaten Cilacap, Jateng, Rabu (6/7/2022).
Menurut Puan, tanpa kedaulatan pangan, Indonesia tidak akan memiliki masa depan. Oleh karena, krisis pangan telah menjadi masalah global, sehingga Indonesia harus memastikan diri agar tidak terseret persoalan krisis tersebut.
“Karena itu, kita harus bergotong-royong memastikan bahwa Indonesia akan bisa berdaulat secara pangan. Salah satunya dengan segenap daya memperkuat sektor pertanian kita,” ujar Mantan Menko PMK ini, seperti dilansir dpr.go.id.
Karena itu, embung tersebut akan sangat bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat Cilacap tetapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia. Karena hasil, dari produksi pertanian yang dialiri air dari embung tersebut akan menjadi beras yang dinikmati rakyat Indonesia.
“Dengan adanya embung, suplai irigasi yang dibutuhkan akan menguatkan sektor pertanian. Apalagi di Desa Sumingkir sebagian besar mata pencarian masyarakatnya adalah petani. Dulu belum ada embung hanya satu kali panen setahun. Sekarang bisa menjadi tiga kali dalam setahun,” ujar Cucu Proklamator RI tersebut disambut tepuk tangan.
Perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini berharap pembangunan embung tersebut tidak hanya berhenti hanya untuk pengairan saja. Melainkan juga dibangun fasilitas lain, seperti jogging track, spot-spot foto, musala, dan yang terpenting kondisi toilet yang baik.
“Saya minta ada tempat untuk spot foto untuk warga yang datang ke sini. Nanti coba Pemda Cilacap dicari solusinya. Misalnya, spot foto gak hanya menghadap ke embung, ke gunung atau ke sawah biar masyarakat juga bisa piknik. Juga harus dilengkapi fasilitas toilet supaya gak jadi masalah bagi keluarga yang datang kesini soal pentingnya air bersih,” tegas Puan. Diketahui, pembangunan embung yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini menelan biaya Rp14 miliar dengan kurun waktu kurang lebih April-Desember 2021. Embung ini memiliki kapasitas tambung 32.425 m3 dan luas genangan 1,15 hektare. Embung ini mampu meningkatkan intensitas tanam dari 105% menjadi 215%. (Kunjana)