SUMENEP, koranmadura.com – SDN Meddelan di Desa Meddelan, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak mendapat murid baru pada tahun pelajaran 2022 – 2023.
Selain karena lebih memilih Madrasah Ibtidaiyah (MI), banyak anak-anak di desa yang jumlah penduduknya mencapai sekitar 2.700 itu masuk sekolah di luar Desa Meddelan.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep Agus Dwi Saputra mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi dengan menerjunkan tim evaluasi.
Namun yang jelas, menurut dia pihaknya tidak bisa memaksakan anak-anak agar masuk di sekolah tertentu. “Karena kadang-kadang karena sering bermain bersama, mereka bersepakat untuk masuk di SD tertentu,” kata Agus.
Sementara mengenai sistem zonasi, menurut mantan Kepala Disperindag Sumenep, itu tidak bisa disama-ratakan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
“Masalah zonasi, memang tidak bisa disamaratakan. Karena satu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain. Itu menjadi kendala. Makanya kami tetap lakukan evaluasi,” tambahnya.
Seperti diketahui, SDN Meddelan pada pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini tidak mendapat siswa satu pun.
Tak hanya tidak mendapat murid baru. Jumlah murid di sekolah itu juga hanya 13 orang. Dua kelas di antaranya, yaitu kelas 2 dan 3, masing-masing hanya berisi satu orang.
Sementara sebanyak sebelas murid lainnya tersebar di tiga kelas, yakni kelas 4 tiga orang, kelas 5 empat orang, dan kelas enam juga empat orang. FATHOL ALIF/ROS/VEM