LABUAN BAJO, Koranmadura.com – Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, di Dermaga Kawasan Marina Labuan Bajo, Kamis (21/7/2022).
Adalah PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) yang mendapat tugas untuk mempercantik wajah baru Labuan Bajo tersebut.
Dalam hal ini, WEGE mengerjakan pekerjaan infrastruktur di Zona 1 – Kampung Baru dan Bukit Pramuka dan Zona 2 -Kampung Air. Dengan cakupan lingkup pekerjaan antara lain: dermaga, menara pandang, Tangga Bajo, jalan, saluran, sistem air bersih, supply daya, landscape, serta infrastruktur penunjang lainnya.
Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita berharap keberadaan Waterfront City Labuan Bajo ini menjadi daya tarik tersendiri di Kawasan Marina Labuan Bajo. Waterfront City tentunya akan memberikan nilai positif bagi masyarakat lokal sekitar kawasan.
“WEGE berharap dengan berkembangnya Kawasan Marina Labuan Bajo dapat meningkatkan gairah pariwisata Destinasi Super Prioritas Indonesia serta mendukung kesuksesan Presidensi G20 yang diharapkan dapat menjaring para wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” ungkap Hadian, Kamis (21/7/2022).
“WEGE memberikan kontribusi penuh dalam upaya mendukung kesuksesan Presidensi G20 dengan mempercantik Labuan Bajo,” ungkapnya.
Kinerja hingga Juni 2022
Untuk diketahui, capaian kontrak baru WEGE hingga Juni 2022 mencapai Rp3,04 triliun, naik signifikan 231% (yoy) dari pencapaian tahun sebelumnya di periode yang sama, yaitu sebesar Rp919 miliar. Artinya, WEGE telah merealisasi 42,77% dari target kontrak baru perseroan di tahun 2022, yaitu sebesar Rp7,10 Triliun. Dari perolehan tersebut realisasi Kontrak Dihadapi (Order Book) hingga Juni 2022 menjadi Rp11,34 triliun.
Perolehan kontrak baru tersebut terdiri dari proyek Bandara Kediri, Bangunan Fasilitas Pengembangan Produk Bio Farma, Revitalisasi Bandara Halim, RSUD Kalideres, Renovasi Gedung Bio Farma, Pembangunan Gedung ITB Inovation Park, Masjid Al- Hidayah Tahap 1 termasuk proyek dari Modular dan WIKA Pracetak Gedung.
Komposisi proyek tersebut terdiri dari Pemerintah 11,29%, BUMN 27,98% dan Swasta 60,73% dan dengan tipe proyek; Public Facilities 95,92%, Office 3,25%, Commercial 0,82%.
“Kami optimis target kontrak baru 2022 sebesar Rp7,1 triliun dapat tercapai, karena kami saat ini sedang menargetkan perolehan kontrak baru untuk proyek Fasilitas Publik, Gedung Pendidikan, Perkantoran, Bandara, Modular, Konsesi dan Pra-Cetak Gedung,” ujar Hadian. (Kunjana)