JAKARTA, Koranmadura.com – PDI Perjuangan tidak ingin tergesa-gesa dalam membangun kerja sama dengan partai-partai politik lain menjelang pemilu presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024.
Partai banteng moncong putih itu tidak mau terpengaruh oleh gerakan partai-partai politik lain yang saat ini sudah membangun kerja sama, seperti yang dilakukan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Yang sabar dikit lah. Jangan grusa grusu kan gitu ya. Kadang begitu, jangan kesusu gitu ya,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi yang juga mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Jakarta Minggu 3 Juli 2022.
Dia dimintai tanggapan terkait rencana koalisi yang dibangun Partai Gerindra dan PKB. Kedua partai ini makin intensif menjalin komunikasi.
Sudah dua kali para petinggi partai itu bertemu. Mereka sudah berancang-ancang mengusung Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada Pilpres 2024 nanti.
PDI Perjuangan, kata Djarot Saiful Hidayat yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tidak mau menanggapi langkah politik kedua partai tersebut dan koalisi-koalisi lain yang sudah terbentuk. Apalagi, bila Partai Gerindra mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres.
Meski demikian, Djarot Siaful Hidayat menilai, rencana Partai Gerindra mendeklarasi Prabowo Subianto sebagai capres pada Rakernas Partai Gerindra akhir Juli hingga awal Agustus 2022 masih sebatas imajinasi dan spekulasi.
“Itu kan masih prediksi, imajinasi, spekulasi, di dalam ini kan kita tidak hanya bermain tentang spekulasi. Namun kalau masalah Gerindra itu adalah masalah otonom partai Gerindra, silahkan gitu ya, tapi kalau PDI Perjuangan ini, kita menunggu lah dari Ibu Ketua Umumnya,” ujarnya. (Carol)