JAKARTA, Koranmadura.com – Indonesia beruntung memiliki pemimpin bangsa seperti Ir Soekarno. Ajaran dan pemikirannya masih relevan dengan kondisi dunia kini dan masa mendatang. Karena itu, ajaran-ajaran Bung Karno seharusnya diajarkan ke seluruh anak bangsa.
Mantan Menteri Pertahanan yang juga Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) RI Prof. Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan hal itu saat peluncuran buku karya doktor ilmu pertahanan yang juga Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berjudul “Suara Kebangsaan”, di Bentara Budaya, Jakarta, Minggu 7 Agustus 2022.
“Saya dorong ini dibaca anak muda untuk menunjukkan identitas bangsa dan dapat lebih mencintai Indonesia,” kata Purnomo Yusgiantoro.
Menurut Purnomo Yusgiantoro yang juga mantan menteri pertahanan itu, Hasto Kristiyanto banyak menulis tentang Soekarno. Dia mencatat setidaknya ada lima hal penting tentang Soekarno yang ditulis Hasto Kristiyanto.
Di antaranya adalah ketika Soekarno berbicara di sidang BPUPK dan menyampaikan pidato lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945. Lalu soal geopolitik dan geostrategi Indonesia yang disampaikan oleh Soekarno saat berpidato di Lemhannas pada Mei 1965.
“Yang disampaikan Bung Karno itu sampai sekarang diajarkan di Lemhannas. Soekarno memberi landasan nation and character building,” kata Purnomo.
Dalam bukunya itu, Hasto Kristiyanto juga mengupas ajaran Soekarno soal Trisakti yang sempat hilang dan harus dimunculkan lagi. Purnomo Yusgiantoro memuji Hasto Kristiyanto sebagai sosok yang luar biasa karena bisa mengungkap tentang ide dan gagasan Soekarno.
Hasto Kristiyanto juga menulis tentang Soekarno yang menyampaikan pidato To Build The World a New di sidang PBB. Pidato ini disambut luar biasa oleh dunia karena menyuarakan kesetaraan hak semua negara di dunia.
“Jadi apa yang diajarkan Bung Karno dari dulu masih valid dan relevan sampai sekarang. Dan, Pak Hasto menulis, bahwa apa yang pernah saya sampaikan ‘seorang leader yang pemberani adalah yg bisa mengambil keputusan, tentu keputusannya ini harus terukur dan melihat resikonya’,” kata Purnomo Yusgiantoro.
Sementara itu Rektor Unhan Laksamana Madya (TNI) Amarulla Octavian yang juga menjadi pembicara dalam peluncuran buku tersebut menilai, Indonesia beruntung memiliki Soekarno sebagai founding father, yang kalibernya sekelas tokoh dunia dari Amerika Serikat dan Tiongkok.
Dalam bukunya, Hasto Kristiyanto banyak membahas pemikiran geopolitik Soekarno. Menurut Hasto Kristiyanto Soekarno adalah bapak bangsa yang punya pemikiran geopolitik dan kebangsaan yang bisa berlanjut sampai sekarang.
“Pemikiran Mao Tse Tung sampai sekarang diajarkan di sekolah di sana. Pemikiran George Washington dan John Adams masih diajarkan kepada anak-anak sekolah di Amerika Serikat. Di sini, harusnya pemikiran dan geopolitik Bung Karno itu diajarkan. Jadi ini penting sekali. Tak banyak negara di dunia ini seperti Indonesia dan Bung Karnonya,” tegas Amarulla. (Carol)