PAMEKASAN, koranmadura.com – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan, Akhmad Zain merespons atas inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan anggota Komisi IV DPRD setempat, Abd. Haq pada Gedung SDN Panglegur I, Kecamatan Tlanakan yang gedung sekolahnya rusak.
Menurutnya untuk rehab sekolah atau ruang kelas baru (RKB) itu sumbernya ada dua, yaitu APBD dan dana lokasi khusus (DAK) dari pusat. Namun untuk DAK, menurutnya semua sekolah se-Kabupaten Pamekasan mengusulkan melalui Dapodik kepada Kemendikbud.
“Jadi, usulan untuk DAK itu dilakukan oleh sekolah masing-masing. Bukan dilakukan Disdik, karena itu dalam kontek ini, sekolah harus aktif untuk mengisi Dapodiknya di menu sarprasnya,” jelas Akhmad Zaini, Senin, 8 Agustus 2022.
Jadi, kata Zaini yang menentukan sekolah dapat tidaknya bantuan tersebut yaitu dari Pemerintah Pusat, bukan Disdik Pamekasan. “Cuma DAK itu usulannya oleh sekolah, yang menentukan Pusat,” ujarnya.
Kemudian yang kedua, bersumber dari APBD. Namun untuk anggaran itu terbatas. Sehingga anggaran tersebut, diperuntukkan kepada sekolah yang lebih parah lagi dari sekolah tersebut, misalnya ada yang roboh. “Jadi kalau rehab, ya, rehab itu bisa dilakukan oleh DAK Pusat, oleh APBD, atau oleh Dana BOS sekolah. Jadi, sekolah bisa menganggarkan dana BOSnya untuk rehab sekolah itu, cuma itu terbatas dari BOSnya,” terangnya.
Mantan Kepala Bagian Kesra tersebut mempertanyatakan jabatan kepala sekolah yang mengatakan tidak mendapatkan bantuan. Sebab, pemerintah pusat sudah menganggarkan DAK.
“Nah kalau dikatakan tidak pernah tersentuh bantuan baik fisik dan nonfisik, Anda keliru. Karena DAK itu ada dua, ada DAK fisik dan DAK nonfisik. DAK nonfisik itu BOS, itu sentuhan dari dana DAK. Jadi kalau bilang tidak dapat sentuhan bantuan sama sekali, ya, bantuan BOS itu yang nonfisik namanya itu ya,” tuturnya.
Sekadar diketahui, berdasarkan hasil temuan dari sidak yang dilakukan Anggota komisi IV DPRD, Abd. Haq di SDN Panglegur I, pembangunan gedung sekolah yang rusak yaitu bagian atap, toilet hingga dinding gedung yang keropos.
Menurutnya selain gedung, dinding sekolah juga rusak, namun ditutupi oleh gambar-gambar agar tidak tampak.
“Ini sudah kurang layak lagi untuk ditempati. Maka, Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan perlu memperbaikinya, supaya siswa-siswi dan guru merasa nyaman,” ujarnya, Kamis, 4 Agustus 2022.
Politisi yang dikenal denga Dulhaq tersebut berjanji akan memanggil OPD terkait agar sekolah yang berada di dekat kota tersebut, segera diperbaiki dan diperhatikan.
“Tentu kita panggil dalam waktu dekat lah secara persuasif. Namun, kita di DPR masih punya kesibukan yang lain, meski begitu kita sempatkan untuk menemui Kepada Dinas Pendidikan atau kita undanglah nanti,” ucapnya. (SUDUR/DIK)