SUMENEP, koranmadura.com – Petambak garam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengalami penurunan hasil panen dampak curah hujan yang terjadi saat musim kemarau 2022.
Seperti diketahui, untuk produksi garam, para petambak garam di Sumenep, seperti di wilayah Kecamatan Kalianget, hanya mengandalkan sinar matahari.
Sehingga ketika terjadi turun hujan saat masa produksi, seperti beberapa waktu lalu, produksi garam mereka secara otomatis juga berkurang.
Salah seorang petambak di Sumenep, Muhammad menuturkan ada kalanya akibat turun hujan garam yang sudah hampir panen jadi rusak dan harus mengulang produksi dari awal.
“Terus juga, biasanya tebal menjadi tidak terlalu tebal karena prosesnya tidak sempurna. Hujannya tidak menentu,” paparnya, Rabu, 24 Agustus 2022.
Sehingga dalam satu petak yang biasanya menghasilkan lima ton, pihaknya sekarang hanya dapat menghasilkan satu ton garam.
Dia berharap ke depan kondisi cuaca musim kemarau normal. Sehingga petambak bisa produksi garam secara maksimal. Apalagi saat ini harganya lumayan tinggi, yakni di kisaran Rp1 juta. (FATHOL ALIF/DIK)