SAMPANG, koranmadura.com – Masih terjadi anomali cuaca, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sampang, klaim masih optimis pada para petambak garam dalam upaya peningkatan produksi garam rakyat di wilayahnya.
Kabid Perikanan dan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sampang, M Mahfud menyampaikan, pihaknya tidak menampik jikalau saat ini masih terjadi hujan, sehingga mengakibatkan penurunan produksi garam rakyat di wilayahnya.
“Kalau cuaca masih seperti beberapa minggu lalu, ya kemungkinan besar produksi garam terjadi penurunan dari yang ditargetkan. Tapi kami mengharapkan cuaca ke depannya membaik dan normal kembali, sehingga petambak garam kita bisa produksi maksimal,” katanya, Senin, 1 Agustus 2022.
Menurut Mahfud, target tonase produksi garam untuk tahun 2022 yaitu sebanyak 295 ribu ton. Namun hingga saat ini produksi garam di wilayahnya masih sangat kecil sekali. Sejauh ini, produksi garam di wilayahnya diperkirakan masih di bawah 100 ton se-Kabupaten Sampang.
“Semoga pada Agustus hingga November cuaca normal, diharapkan target produksi masih bisa tercapai,” harapnya.
Sedangkan 2021 lalu, Machfud menyebutkan target produksi garam di wilayahnya kurang lebih mencapai 160 ribu ton. Target tersebut masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan saat ini yang mencapai 295 ribu ton.
“Terget produksi garam tahun ini lebih banyak. Makanya diharapkan ke depannya cuaca normal. Dan ini berkenaan dengan cuaca yang memang bukan kuasa kita. Tapi kami berdoa dan berharap cuaca ke depannya normal sehingga petambak garam kita bisa produksi secara optimal,” ungkapnya.
Soal harga, M Machfud mengklaim lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya. “Rata-rata garam KW I saat ini harganya Rp 1 juta per ton,” klaimnya. (MUHLIS/ROS/VEM)