SUMENEP, koranmadura.com – Perempuan memiliki peran yang penting sebagai penggerak ekonomi. Pesisir menyimpan banyak potensi sumberdya alam yang masih belum dikelola secara maksimal.
Pemberdayaan perempuan pesisir dalam mengembangkan wirusaha mandiri merupakan salah satu program kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen Universitas Wiraraja (Unija) dalam mendukung pengembangan ekonomi wilayah pesisir Kabupaten Sumenep. Hal ini terlaksna atas hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM).
Pendampingan tersebut terdiri dari pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui online single submisson (OSS) berbasis resiko dan pengajuan sertifikat halal atas produk bandeng isi (otak otak bandeng) yang terdiri dari 2 produk, yaitu bandeng isi goreng dan bandeng isi asap.
Tim Pengabdi, di antaranya, Ismawati sebagai ketua tim bersama Rika Diananing Putri dari Prodi Teknologi Hasil Pertanian dan Astri Furqoni dari Program Studi Akuntansi.
Bandeng Gersik Putih, menurut Rika, berbeda dengan bandeng lainnya. Karena dibudidaya secara lepas pada lahan garam setelah musim garam usai.
“Hal ini menjadi peluang usaha yang potensial dengan ciri khasnya,” kata Rika, salah seorang anggota tim pengabdian.
Astri, anggota tim pengabdian lainnya juga menguatkan, bahwa, bandeng isi produksi IKM Adinda Gersik Putih ini akan dapat bersaing dengan produk yang ada di pasaran.
“Tentu, dengan sedikit sentuhan teknologi yang dibawa oleh tim pengabdian,” ungkapnya.
Sementara kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu implementasi dari MoU antara Kepala Desa Gersik Putih dan Rektor Universitas Wiraraja.
“Dalan upaya pengembangan wilayah pesisir Kabupaten Sumenep diperlukan kolaborasi antar pihak seperti halnya kolaborasi ini,” ujar Ismawati, ketua tim pengabdian.
Sementara Kepala Desa Gersik Putih, Muhab, memberikan apresiasi kepada tim pengabdi dari Unija dan berharap dapat berkolaborasi dengan baik. “Tentu, kami sangat mengapresiasi ya, semoga kolaborasi ini terus terjalin dalam mendukung upaya Desa Gersik Putih dalam pengembangan usaha desa,” paparnya. (ROS/VEM)