JAKARTA, Koranmadura.com – Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) RI Laksamana Madya (TNI) Prof Dr Amarulla Octavian mengapresiasi Hasto Kristiyanto yang telah membuktikan bahwa seorang politisi juga bisa menjadi akademisi.
“Saya apresiasi seorang Hasto yang seorang politisi namun juga menjadi akademisi. Meneliti dan menggunakan perspektif teoritis yang dituangkan dalam buku ini,” Amarulla Octavian saat jadi pembicara dalam peluncuran buku berjudul “Suara Kebangsaan” karya Hasto Kristiyanto di Bentara Budaya, Jakarta, Minggu 7 Agustus 2022.
Amarulla Octavian mengaku sangat memahami Hasto Kristiyanto sebagai seorang pembelajar, sehingga berhasil meriah gelar doktor dalam waktu yang cepat dengan predikat Summa Cum Laude. “Pak Hasto ini juga mahasiswa pertama yang summa cum laude, yang artinya ia berkualitas,” kata Amarulla Octavian.
Amarulla Octavian juga mengapresiasi Hasto Kristiyanto yang berhasil menyelesaikan 42 artikel di harian Pos Kota. Semua artikel itu kemudian dikompilasi menjadi buku “Suara Kebangsaan”.
Tiap artikel ditulis Hasto Kristiyanto dalam waktu tak sampai satu jam, tetapi tetap dengan substansi yang mendalam dan berkualitas.
“Saya bangga. Saya dengar dia menulis artikelnya sambil menunggu waktu bertemu saya, dan bisa jadi 1 artikel dalam waktu tak sampai satu jam. Saya mengapresiasi kemampuan Hasto Kristiyanto bisa menulis dengan cepat, sama seperti dia sangat cepat menyelesaikan disertasinya yang sangat baik,” beber Amarulla Octavian.
Mengenai substansi buku itu, Amarulla mengatakan, Hasto Kristiyanto banyak membahas pemikiran geopolitik Soekarno. Hasto Kristiyanto juga menulis 14 artikel terkait ilmu pertahanan dan geopolitik Soekarno, yang relevan dengan kondisi dunia saat ini dan masa mendatang.
“Dan substansi mendalam yang disampaikan Hasto ini disajikan dengan bahasa sederhana, disampaikan dengan bahasa rakyat kebanyakan sehingga mudah dicerna,” katanya.
Sementara pembicara lainnya, Azisoko Harmoko dari Pos Kota menjelaskan, pihaknya memutuskan untuk menerbitkan buku itu karena merasa substansi pemikiran yang dituangkan dalam tulisan Hasto Kristiyanto sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Di dalam bukunya, Hasto banyak menulis soal budaya, yang dikaitkan dengan pengalaman sehari-hari. Lewat 12 tulisannya terkait isu budaya, Hasto disebutnya menulis tentang hal seperti tri hita karana dan mewayu hayuning bawono, dan Pancasila. Semuanya menggambarkan soal keseimbangan dalam kehidupan.
“Dalam satu artikelnya, Pak Hasto menulis soal Sastra Jenda, salah satu kisah dalam Ramayana, dan dikaitkan dengan isu penundaan pemilu dan perpanjangan periodisasi presiden. Luar biasa. Menurut saya kita harus bangga punya seorang Hasto Kristiyanto,” kata Azisoko.
Pada acara peluncuran buku tersebut Hasto Kristiyanto juga hadir. Hadir juga mantan Menhan RI Prof Dr Purnomo Yusgiantoro, Phd yang juga tampil sebagai salah satu pembicara.
Sejumlah politisi PDI Perjuangan juga ikut hadir pada peluncuran buku tersebut seperti Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri dan Wiryanti Sukamdani, Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan seperti Deddy Yevri Sitorus, Mochamad Herviano Widyatama, Adian Napitupulu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, Ketua Umum DPN Repdem Wanto Sugito. (Carol)