SUMENEP, koranmadura.com – Rabu sore, 24 Agustus 2022, saat ditemui wartawan di sebuah indekos di wilayah Kecamatan Kota, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Asyifa tak henti-hentinya menangis.
Balita yang masih berusia 2,7 tahun itu tampak digendong oleh salah seorang anggota keluarganya. Asyifa sendiri berasal dari Desa/Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean.
Asyifa tidak sedang baik-baik saja. Buah hati pasangan Irwan dan Susi Susanti itu masih harus menjalani operasi agar bisa hidup normal layaknya anak-anak pada umunya. Namun, saat ini, kedua orang tuanya belum ada biaya untuk itu.
Ya. Asyifa sedang menderita Atresia ani, yaitu kelainan lahir yang menyebabkan anus si anak tidak terbentuk dengan sempurna atau bahkan tanpa lubang anus. Ia tidak bisa mengeluarkan tinja secara normal.
Karena tidak bisa buang air besar (BAB) secara normal seperti pada umumnya, Asyifa selalu menangis ketika hendak BAB. Sampai-sampai perutnya bengkak.
“Tidak bisa BAB secara normal. Kalau BAB melalui saluran kencing, dan itu lama. Sakit perut dulu, baru bisa BAB. Kalau sakit perutnya pukul 12 malam, bisa sampai pagi baru bisa BAB,” tutur salah seorang anggota keluarga yang bersama Asyifa saat ini, Maysarah.
Saat ditemui, Asyifa bersama anggota keluarganya tinggal di rumah indekos. Ibunya masih kembali ke Kangayan. Sementara ayahnya berusaha mencari biaya operasi untuk anaknya dengan bekerja ke Malaysia.
“Di sini kami nge-kost. Sudah hampir satu bulan. Ibunya masih pulang ke Kangayan. Nanti akan kembali lagi” ujar Maysarah.
Sebelumnya, Asyifah sempat ada yang mau membawa ke Bali untuk dioperasi di sana. Hanya saja, itu tidak jadi karena biayanya cukup besar. “Katanya butuh biaya 50 juta,” katanya, lebih lanjut.
Saat ini, menurut Maysarah, ada yang sedang mengurus agar Asyifa bisa dioperasi di Surabaya. Namun masih menunggu proses aktivasi BPJS. “Katanya tanggal 1 baru aktif BPJS-nya,” tambah Maysarah. (FATHOL ALIF/DIK)