JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPR Puan Maharani memainkan peranan kunci dalam menentukan calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Pasalnya, dia adalah pengendali partai banteng moncong putih tersebut.
Sebagai pengendali, Puan Maharani bisa saja mengajukan dirinya sendiri sebagai capres untuk ditetapkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, meskipun elektabilitasnya masih rendah dibanding Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pendapat itu dikemukakan oleh pengamat politik dari Universitas Paramadina, Khoirul Umam Rabu 3 Agustus 2022.
“Mbak Puan memang elektabilitasnya per hari ini belum memadai, tapi fakta menunjukkan bahwa Mbak Puan adalah satu-satunya pihak yang memiliki kendali politik paling real di antara elite-elite lain,” kata Khoirul Umam.
Puan Maharani, kata Khirul Umam, akan menentukan dengan siapa PDI Perjuangan akan berkoalisi atau bahkan bisa jalan sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain karena PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan capres-cawapres sendiri.
Selain itu, dinamika internal PDI Perjuangan juga relatif aman. Tidak ada gejolak yang berlebihan, termasuk bila Ketua Umum PDI Perjuangan akan memilih Puan Maharani sebagai capres guna menjaga trah Soekarno.
“Maka kita bisa memahami ada jargon-jargon seperti ojo pedot oyote atau jangan patah akarnya. Siapa akarnya itu? Dalam konteks ini ya basis Soekarnoisme. Siapa yang mewarisi basis Soekarnoisme itu, dalam hal ini ya trah Soekarno. Meskipun secara ideologi tentu tetap semua kader PDI Perjuangan memiliki kekuatan, kapasitas, dan pemahaman sama dalam konteks ajaran Soekarno,” katanya. (Carol)