SUMENEP, koranmadura.com – Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berupanya menekan angka kasus stunting di wilayahnya. Salah satunya dengan menggandeng banyak elemen masyarakat.
Berdasarkan data, saat ini kasus stunting di kabupaten paling timur Pulau Madura masih mencapai 29 persen atau 17.400 dari 60 ribu balita.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, Pemkab Sumenep melibatkan banyak elemen masyarakat dalam upaya penanganan dan pencegahan kasus stunting di daerahnya melalui program Gerakan Eliminasi Tuntaskan TBC dan Stunting (GETTS).
Program tersebut merupakan langkah baru yang dilakukan. Dalam praktiknya, program GETTS tidak hanya menangani satu kasus namun untuk kasus kesehatan lainnya.
Beberapa elemen masyarakat yang dilibatkan guna mencegah dan menurunkan kasus stunting dan TBC seperti organisasi perempuan, TNI, Polri dan pemerintah desa.
“Kami bergotong royong menyelesaikan kasus stunting dan TBC berkolaborasi dengan berbagai pihak agar penanganannya lebih cepat,” jelas Bupati.
Hal itu, menurut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep belajar dari penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19 sehingga kasusnya bisa dikatakan terkendali.
“Yang jelas, saat pandemi Covid-19, kami saling membantu dan melakukan kolaborasi. Dari situ kami menilai gotong royong juga perlu diterapkan dalam program GETTS,” tambahnya. FATHOL ALIF/ROS/VEM