JAKARTA, Koranmadura.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku dirinya bersama kepala daerah dari PDI Perjuangan yang lain diminta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk turun ke lapangan, mendengar dan menyelesaikan persoalan rakyat, terutama setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Politik anggaran merespons persoalan-persoalan akibat kenaikan BBM. Maka semua mesti bicara soal ekonomi kerakyatan,” ujar Ganjar Pranowo dalam keterangan tertulis pada Jumat 23 September 2022.
Ganjar Pranowo bersama kelapa daerah asal PDI Perjuangan lainnya mengikuti rapat koordinasi di Sekolah Partai PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Kamis 22 September 2022.
Dalam rapat tersebut, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta semua kepala daerah yang diusulkan PDI Perjuangan untuk selalu berada di tengah masyarakat menyelesaikan persoalan-persoalan riil yang mereka hadapi, terutama menyangkut masalah pangan.
Sehubungan dengan instruksi tentang pangan ini, Ganjar Pranowo bersama BRIDA Jawa Tengah akan menciptakan inovasi-inocasi guna menatasi persoalan pangan dan menciptakan ketahanan pangan.
Selain itu, Ganjar menuturkan program penanaman 10 tanaman pendamping beras yang disampaikan Megawati Soekarnoputri juga wajib dilakukan di tengah krisis pangan yang berpotensi menyebabkan inflasi.
“Kemudian nggak boleh korupsi, tadi ditekankan betul oleh Bu Mega. Lalu awas krisis pangan, maka daerah diminta untuk menanam 10 tanaman pendamping beras,” pungkasnya. (Sander)