JAKAARTA, Koranmadura.com – Kalangan generasi Z dan kamum perempuan di pedesaan ternyata lebih banyak yang setuju dengan pemimpin perempuan, lebih khusus lagi Ketua DPR Puan Maharani. Kelompok masyarakat ini lebih terbuka terhadap pemimpin perempuan.
Demikian pemaparan hasil survei Lembaga Survei KedaiKOPI di Jakarta Sabtu 10 September 2022 sebagaimana ditulis dalam rilis yang dimuat di situs resmi lembaga itu, kedaikopi.co.
Peneliti senior Lembaga Survei KedaiKOPI, Ashma Nur Afifah menjelaskan, pandangan masyarakat desa lebih terbuka dengan presiden perempuan (57,6%) dibandingkan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan (53,6%).
Selain itu, lebih banyak juga masyarakat desa yang merasa senang jika Puan Maharani maju menjadi Presiden (19,1%) dibandingkan masyarakat perkotaan (9,2%). Puan Maharani juga dianggap sebagai perwakilan dari kelompok perempuan yang juga merindukan sosok perempuan untuk menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.
Sementara itu analis komunikasi politik, Hendri Satrio mengajak Indonesia untuk dapat belajar dari PDI Perjuangan terkait pemimpin perempuan.
“Untuk pemimpin perempuan saya ajak Indonesia belajar dari PDI Perjuangan. Megawati dan saat ini Puan Maharani mampu berada dalam panggung sama sebagai pemimpin dan calon pemimpin Indonesia” ujar Hensat, sapaan akrab Hendri Satrio.
Hendri Satrio menambahkan, PDI Perjuangan harus berani untuk mencalonkan Puan Maharani maju sebagai calon presiden. “Sebagai pemegang boarding pas Pilpres 2024, Puan harus maju sebagai calon Presiden, Iya calon RI 1 bukan cuma Wapres,” ungkapnya.
Bagi Hendri Satrio, Puan Maharani tidak bisa disamakan dengan tokoh lain. Puan Maharani adalah satu-satunya perempuan yang memiliki tiket untuk maju pada Pilpres 2024 tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.
“Dia (Puan Maharani) bisa bebas memilih siapa pun wakilnya. Dan yang perlu diingat, Puan Maharani selalu tegak lurus dengan keputusan Parpolnya, dia tahu keputusan siapa calon presiden dari PDI-P hanya bisa diputuskan oleh Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri,” tegas Hendri Satrio lagi.
Lebih jauh, sebagai Parpol pemenang Pemilu 2019, PDI Perjuangan memiliki peluang besar untuk mencalonkan Puan Maharani tanpa perlu berkoalisi dengan Parpol lain. “Kita harus hormati posisi PDI Perjuangan sebagai pemenang Pemilu dan pemilik boarding pass itu. Jadi, Puan bila kelak resmi diumumkan PDI Perjuangan untuk maju sebagai kandidat harus jadi calon presiden, jangan cuma Wapres,” kata Hendri Satrio.
Mengomentari hasil survei KedaiKOPI itu, Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati mengaku senang dengan temuan tersebut. Bagi Ninis, sapaannya, survei ini merupakan pertanda baik bahwa saat ini masyarakat Indonesia mulai membicarakan pemimpin perempuan.
“Akses yang dimiliki perempuan dalam hal kepemimpinan nasional masih belum sebesar yang dimiliki oleh kalangan laki-laki. Padahal menurut survei ini perempuan mendapatkan posisi tersendiri bagi mereka yang berada di derah rural, dan di daerah banyak sekali sekolah-sekolah politik bagi perempuan dan aktivis dari kalangan perempuan,” ungkapnya. (Sander)