BANGKALAN, koranmadura.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, berkomitmen untuk mengawal pengusulan gelar pahlawan nasional terhadap Syaikhona Muhammad Kholil, yang dikenal kalangan santri Mbah Kholil tokoh agama Madura.
“Kita tahu bersama Mbah Kholil memberikan kontribusi besar tehadap kemerdekaan Indonesia. Jadi kami kawal hingga selesai,” kata dia, saat menghadiri Mubes 2 Asschol di Ponpes Syaikhona Kholil, Demangan, Bangkalan Minggu 25 September 2022.
Menurut dia, Mbah Kholil memiliki santri beberapa santri yang terkenal sebagai ulama besar. Tiga diantaranya merupakan pahlawan nasional, seperti Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Wahab Hasbullah, serta As’ad Syamsul Arifin.
“Jika murid-muridnya sudah dapat gelar pahlawan nasional. Jadi sudah selayaknya Mbah Kholil juga dapat gelar pahlawan,” kata dia.
Kata Khofifah, sapaan akrab Khofifah Indar Parawansa, tokoh dan ulama yang mendapat gelar pahlawan nasional mayoritas di Jawa timur. Namun, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk menunda gelar pahlawan nasional pada Mbah Kholil.
“Mbah Kholil sudah memenuhi syarat dapat gelar pahlawan nasional. Pergerakan kebangsaan banyak di Jatim. Jadi wajar yang dapat gelar pahlawan banyak di Jatim,” tutur dia.
Sementara Ketua Umum Asschol, KH Moh Nasih Aschal mengatakan, administrasi pengusulan gelar pahlawan nasional Mbah Kholil sudah lengkap. Namun, tahun ini dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) meminta diajukan kembali.
“Karena ada proses ulang, maka kita harus mempersiapkan berkas dan diajukan ulang,” kata dia. (MAHMUD/ROS/VEM)