JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah meluruskan isu penghapusan daya listrik 450 VA yang diributkan publik di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Dalam pernyataannya, Minggu 18 September 2022, Said Abdullah menjelaskan, gagasan penghapusan daya listrik 450 VA itu muncul karena tingginya produksi listrik dalam negeri dan bagaimana mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM).
Produksi listrik yang besar ini harus dipakai seoptimal mungkun sekaligus untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak yang mengakibatkan Indonesia selalu terjebak dalam posisi sulit.
“APBN harus mengongkosi subsidi yang kian besar, sehingga postur APBN tidak sehat dan rentan. Bila ongkos tersebut dikurangi berakibat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, dan menimbulkan beban kepada rakyat,” kata Said Abdullah.
Dia melanjutkan, “Sebagian besar pembangkit listrik kita dipenuhi dari batu bara. Pasokan batu bara kita sangat besar, sehingga tidak bergantung terhadap suplai impor layaknya minyak bumi. Dampaknya kekuatan energi kita lebih mandiri, sambil secara perlahan kita melepaskan diri dari batubara dan mengganti pembangkit listrik kita menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).”
Karena kondisi inilah Banggar DPR bersama Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan membicarakan agenda besar peralihan energi dalam rangkat menyehatkan ABPN.
“Sayangnya yang digoreng di media sosial hanya penggalan kalimat saya terkait penghapusan daya listrik 450 VA untuk rumah tangga miskin. Pemenggalan ini melepaskan narasi besar dan konteksnya sehingga menimbulkan opini sesat ditengah tengah rakyat. Sistematisnya pemelintiran perihal ini, ditambah serangan pribadi terhadap saya menunjukkan ada pihak pihak yang mengorganisir, dan tidak senang kita mandiri energi,” kata Said Abdullah lagi. (Sander)