JEJU, Koranmadura.com – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku memiliki hubungan dekat baik dengan Korea Selatan (Korsel) maupun Korea Utara (Korut). Bagi Megawati Soekarnoputri, kedua negara itu ibarat keluarga.
“Sangat dekat karena pemimpin-pemimpin yang ada di Korut dan Korsel itu sangat menginginkan saya untuk menjadi special envoy antara kedua keluarga. Kalau saya bilangnya keluarga. Sehingga begitulah dan dalam rangka kedatangan saya ini diundang oleh pemerintah di Jeju. Karena pulau Jeju itu bagian, di kita provinsi, yang telah men-declare sebagai tempat untuk perdamaian,” jelas Megawati Soekarnoputri di Jeju, Korsel, Selasa 13 September 2022 sebagaimana disampaikan dalam rilis yang diterima di Jakarta hari ini.
Megawati Soekarnoputri menjelaskan, ini menjadi kehadiran ketiga di Korsel untuk berbicara di forum perdamaian Jeju Forum for Peace and Prosperity. Megawati Soekarnoputri juga pernah jadi pembicara di Jeju Forum ke-12 tahun 2017 serta DMZ International Forum on the Peace Economy, tahun 2019.
Semasa menjabat Presiden RI dan seusai menjabat, Megawati Soekarnoputri pun tercatat beberapa kali berkunjung ke Pyongyang, Korea Utara untuk membawa pesan perdamaian.
“Saya diundang untuk jadi keynote speaker karena saya selalu mengatakan bahwa Indonesia, alhamdulillah punya Pancasila yang sebenarnya itu sangat bisa dipergunakan oleh seluruh bangsa di dunia terutama dari sisi masalah perdamaian,” kata Megawati Soekarnoputri.
Dia melanjutkan, “Karena di kita sendiri kan selalu dikatakan bahwa kita adalah sebuah bangsa yang sangat menginginkan segala sesuatu kalau ada sebuah perbedaan atau kesulitan dapat diselesaikan melalui jalur perdamaian.”
Megawati kembali diundang hadir oleh panitia untuk menyampaikan dan mengulangi pesan perdamaian. “Saya diminta (hadir-red), saya kalau bisa diulang lag, diulang lagi (pesan perdamaian-red),” jelasnya.
Mengenai bagaimana respon negara lain terkait ide Pancasila untuk perdamaian dunia, Megawati mengatakan, responsnya bagus.
“Ya tentunya kan semua bangsa tentu dengan kehendak dan kepentingan internalnya juga. Tapi responnya dengan Pancasila sangat positif karena ditiap lima sila itu selalu mereka itu kalau bertanya atau bicara dengan saya mereka selalu ada kekaguman dari sisi pertama sampai lima. Sehingga saya kira ini sebetulnya universal, dapat dan dipergunakan oleh dunia,” papar Megawati Soekarnoputri. (Sander)