SUMENEP, koranmadura.com – Acara pelantikan 55 pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang dikemas dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo KHR Azaim Ibrahimy.
Acara yang berlangsung di halaman Kantor MWC NU Dungkek pada Rabu, 28 September 2022, itu diawali dengab pemotongab pita berukuran 9 meter sekaligus melepas 9 balon yang menandakan peresmian website Oke NU oleh KHR Azaim Ibrahimy.
“Bismillaahi Maa Syaa Allah Laa Yasuuqul Khaira Illallaah. Bismillaahi Maa Syaa Allah Laa Yasrifus-syuua Illallaah,” ucap KHR Azaim Ibrahimy.
Sebelum prosesi pelantikan, KHR Azaim Ibrahimy memberikan tausiah penting kepada pengurus MWC NU Dungkek serta seluruh masyarakat dan undangan yang hadir dalam kesempatan tersebut. Salah satu tausiah tentang pentingnya pengabdian tanpa batas kepada ulama dan kiai.
Menurut cucu KHR As’ad Syamsul Arifin ini, meski ilmu dan gelar yang didapat seseorang lebih tinggi dari guru maupun kiainya di masa kecil, seseorang harus tunduk dan hormat. Jangan sampai durhaka kepadanya. Sebab, akhlaqul karimah harus ditempatkan di atas segalanya.
“Gelar boleh tinggi, tapi jangan sampai jadi kacang yang lupa akan kulitnya,” tutur KHR Azaim Ibrahimy.
Seusai mengisi tausiah, KHR Azaim Ibrahimy juga mengijazahkan Salawat Nuridzati kepada seluruh pengurus NU dan masyarakat yang hadir dalam pelantikan.
Prosesi Pelantikan MWC NU Dungkek
Ketua PCNU Sumenep Kiai Pandji Taufiq tidak bisa hadir karena ada uzur dalam acara tersebut. Meski begitu, prosesi pelantikan tetap berjalan khidmat dan sukses.
Seusai dilantik, Ketua MWC NU Dungkek KH Alvin Niam melalui Sekretaris Kiai Hosnan Nasir mengatakan, pelantikan adalah prosesi sakral. Dia berharap, pasca dilantik, para pengurus diharapkan dapat memajukan NU khususnya di wilayah kecamatan dengan kadar oksigen terbaik kedua dunia.
“Ini amanah besar yang harus kita jaga bersama. Bekerja lah dengan ikhlas karena mengharap barokah dari para pendiri NU,” tuturnya.
Selanjutnya, mantan aktivis PMII Pamekasan ini mengajak kepada seluruh pengurus mulai dari tingkatan lembaga hingga badan semi otonom terus berkarya dan berdedikasi untuk kepentingan NU.
“Mudah-mudahan kita mampu menjadi nakhoda yang baik dalam mengamalkan fikrah dan amaliah NU,” harap Kiai Hosnan. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)