JAKARTA, Koranmadura.com – Penerimaan publik terhadap presiden perempuan pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 mengalami kenaikan signifikan.
Demikian hasil survei Lembaga Survei KedaiKOPI yang diumumkan di Jakarta, Sabtu 3 September 2022.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo dalam pemaparannya menjelaskan, dalam survei Agustus 2022 ini, tingkat penerimaan publik terhadap presiden perempuan sebesar 55,5 persen. Ini peningkatan yang signifikan dari hasil survei pada November 2021 yang masih berada di angka 34,2 persen.
Meski demikian, angka penerimaan presiden perempuan masih lebih rendah dibanding penerimaan publik terhadap anggota legislatif perempuan (76%), bupati/walikota perempuan (70,8%), Gubernur perempuan (68%), dan wakil presiden perempuan (64,7%).
“Ketika ditanyakan tentang permasalahan utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, 62,4% responden yakin bahwa presiden perempuan mampu mengatasi permasalahan tersebut,” kata Kunto Adi Wibowo.
Kunto Adi Wibowo menambahkan bahwa temuan ini menandakan perempuan dipersepsi memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang merupakan salah satu kualitas penting sebagai pemimpin sebuah negara.
Dalam survei bertajuk “Opini Publik Pada Pemimpin Perempuan” ini responden mengatribusikan kompetensi (8,5%), teliti (7,5%), dan ulet atau telaten (7,2%) sebagai kualitas yang dimiliki pemimpin perempuan dalam memimpin negaranya keluar dari krisis COVID-19.
Jika dibandingkan dengan jawaban mereka yang setuju pada kepemimpinan presiden perempuan, karakter yang menonjol adalah tegas dan berwibawa (25,3%), kebijakan pro-rakyat (20,5%), dan bijaksana (17,6%).
Lebih lanjut Kunto Adi Wibowo memaparkan, temuan hasil surveinya yakni mereka yang tidak setuju terhadap presiden perempuan beralasan antara lain bahwa laki-laki lebih kompeten (36,6%), menyalahi kodrat atau ajaran agama (25,2%), dan kurang tegas (13,9%).
Kelompok generasi Z dengan rentang usia 17-24 tahun lebih banyak yang setuju presiden perempuan (62,3%) dibanding dengan kelompok generasi milenial (53,5%), generasi X (53,7%), dan generasi boomers (53,7%).
“Kita temukan bahwa generasi yang lebih muda ternyata lebih terbuka pada gagasan kepemimpinan perempuan dibanding mereka yang lebih tua,” imbuh Kunto Adi Wibowo.
Survei Opini Publik Pada Pemimpin Perempuan diselenggarakan oleh Lembaga Survei KedaiKOPI pada 3-18 Agustus 2022 di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah sampel yang dilibatkan dalam survei ini sebanyak 1197 responden yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ±2,89% pada tingkat kepercayaan 95%. (Sander)