SAMPANG, koranmadura.com – Turnamen futsal di Sampang yang digelar oleh Club FMJ di Gor Indoor Jalan KH. Wahid Hasyim, Sampang, Madura, Jawa Timur, diwarnai kekisruhan antar suporter usai pertandingan selesai, Selasa malam, 27 September 2022 kemarin.
Insiden kekisruhan antar suporter klub futsal tersebut diperkirakan terjadi sekitar 23.00 wib, setelah pertandingan futsal di babak semi final antara Areti dari Kecamatan Omben melawan Gun FC dari Kecamatan Kedungdung, dengan skor akhir pertandingan 1-0 yang dimenangkan oleh klub Areti. Peristiwa kekisruhan itu pula terekam video dan menjadi viral di berbagai media sosial.
Kasubbag Humas Polres Sampang, Ipda Dody Darmawan saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Namun pihaknya menegaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi ketika pertandingan futsal sudah selesai.
“Itu pertandingan sudah selesai, namun ada salah paham aja dari para suporter. Tapi kondisi itu bisa ditertibkan lagi,” katanya singkat, Rabu, 28 September 2022.
Sementara Ketua Asosiasi Futsal Kabupaten (AFKAB) Sampang, Nawar membenarkan atas insiden tersebut. Pihaknya mengaku bahwa saat insiden berlangsung dirinya sedang tidak berada di lokasi kejadian.
“Saya tidak hadir di lapangan, karena ada acara keluarga di rumah. Dan sekitar 23.00 wib, teman saya mengirim video atas kericuhan tersebut,” katanya.
Dari peristiwa itu, Nawar menegaskan pada keesokan harinya telah menghubungi panitia pelaksana dan menanyakan penyebabnya. Berdasarkan keterangan dari panitia, pemicu adanya kekisruhan itu diduga karena adanya gesekan antar suporter dikala beranjak keluar dari gor indoor persisnya di pintu keluar yang hanya berjumlah satu pintu.
“Saat keluar pintu yang hanya tersedia satu pintu saja, sedangkan waktu itu suporter cukup banyak yang nonton. Di situlah terjadi gesekan dan kemudian terjadi kekisruhan. Saat terjadinya kericuhan tidak terarahkan, bahkan kami menyayangkan operator sound system juga menjadi korban,” katanya.
Dengan adanya insiden ini, AFKAB menegaskan telah memanggil empat tim yang akan bertanding di babak semi final untuk menandatangani surat pernyataan agar tidak ada lagi insiden memalukan tersebut. Bahkan pihaknya dengan tegas akan membubarkan gelaran tersebut tanpa harus menunggu semua pertandingan selesai hingga pertandingan final selesai.
“Tim sudah menyepakati dan peristiwa ini juga menjadi atensi pihak kepolisian, sehingga bila terulang kembali, tidak hanya tim akan didiskualifikasi melainkan pertandingan ini akan dihentikan tanpa adanya juara,” tegasnya. (MUHLIS/DIK)