JAKARTA, Koramadura.com – Politisi senior PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengakui kualitas kepemimpinan Puan Maharani semakin matang, mandiri dan memiliki kepercayaan diri tinggi.
Lambat laun dalam perjalanan politik selama ini Puan Maharani mampu menunjukkan kualitas kepemimpinan yang kuat dan sangat layak ‘naik kelas’ menjadi Presiden Republik Indonesia.
“Saya sudah hampir lebih dari tiga dekade di PDI Perjuangan dan saya amati betul perjalanan Mba Puan ini dari beliau sebagai anak Ibu Megawati, lalu masuk dalam politik formal dari Anggota DPR RI, lalu Menko PMK dan saat ini sebagai Ketua DPR RI, memperlihatkan perkembangan yang sangat signifikan. Beliau makin matang, makin mandiri dan percaya diri,” ungkap Andreas Hugo Pareira di Jakarta, Kamis 1 September 2022.
Andreas Hugo Pareira menilai, Puan sebagai makhluk politik (zoon politocon) memiliki gaya kepemimpinan yang mirip dengan ibunya Megawati Soekarno Putri.
Karena itu, menurutnya, bukan tidak mungkin Puan Maharani mengikuti jejak kepemimpinan Megawati yang juga berjuang dari bawah, kerja keras, ditempa banyak pengalaman sejarah hingga akhirnya menjadi Presiden Perempuan pertama di Indonesia.
“Perjalanan Ibu Ketua Umum Ibu Megawati juga mulai dari bawah, lalu lambat laun, makin matang, makin mandiri dan penuh percaya diri sampai saat ini orang akui memiliki karakter kepemimpinan sangat kuat. Mba Puan juga sama makin memperlihatkan kematangan itu,” ucapnya Andreas Hugo Pareira lagi.
Sementara Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo memandang Puan Maharani saat ini semakin memiliki kharisma dan berwatak.
“Hal tersebut sangat terlihat saat menjadi Ketua DPR RI saat ini. Saya setidaknya melihat Ibu Puan jauh sangat berkembang; punya watak dan kharisma kepemimpinan,” ucap Ari.
Dijelaskan, Puan Maharani terbukti mampu mengorkestrasi kekuatan politik di parlemen dan menjaga soliditas kekuatan pendukung pemerintah di DPR. Ini menunjukan kualitas kepemimpinan Puan Maharani yang tidak bisa dianggap enteng.
“Beliau beberapa kali pasang badan menghadapi kekuatan politik yang mengganggu, beliau juga bisa pada saat yang sama tetap kritis dengan pemerintah meski bagian pendukung pemerintah. Ini memperlihatkan jatidiri kepemimpinan yang punya watak dan kharisma,” pungkas Ary. (Sander)