SUMENEP, koranmadura.com – Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mendapat respons berbeda di masyarakat. Termasuk di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Salah seorang pengendara mobil yang ditemui wartawan di salah satu SPBU di Sumenep, Sudarti mengaku, tak masalah dengan adanya wacana rencana kenaikan harga BBM.
“Bagaimanapun, bensin naik atau solar atau apapun, yang penting kita dapat banyak rezeki dan bisa beli. Itu saja. Kalau misalnya enggak menaikkan, mungkin, pemerintah kesulitan, ya. Saya fine-fine saja,” ujarnya.
Semenetara itu, salah seorang pengendara sepeda motor, yang juga ditemui usai mengisi BBM, mengaki keberatan jika harga BBM bersubsidi, khusuanya pertalite, dinaikkan.
Sebab menurut Wawan, kenaikan harga BBM akan berpengaruh kepada harga-harga komoditas lainnya. “Selain itu kasihan kepada pengusaha-pengusaha kecil,” ujarnya.
Sekadar diketahui, saat ini pemerintah masih melakukan perhitungan dengan seksama terkait rencana kenaikan harag BBM bersubsidi ini. “BBM semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati,” kata Jokowi kepada wartawan usai meresmikan teknologi tambang 5G di PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua, Kamis, 1 September 2022, seperti dikutip dari Kompas.com. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)