JAKARTA, Koranmadura.com – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) resmi menggarap proyek pembangunan Gedung Pelayanan Kanker Terpadu Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, menyusul penandatangan serah terima pembangunan Gedung Pelayanan Kanker Terpadu RSUP Fatmawati, Selasa (6/9/2022).
Hadir langsung dalam proses penandatanganan Berita Acara Serah Terima antara lain; Direktur Operasi I WEGE, Bagus Tri Setyana, Direktur Utama RSUP Fatmawati, dr Andi Saguni MA, Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum, Bapak Gede Ketut Wirakamboja SKM MPS Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara, Ni Ketut Rupini SH MARS, Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian, Dr Dra Vivi Lisdawati MSi Apt, serta Direktur Pelayanan Keperawatan Medik dan Penunjang, dr Loli J Simanjuntak SpPD MARS.
Dalam lingkup pekerjaan ini, WEGE mengerjakan dengan Paket Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build). Meliputi Pekerjaan Struktur, Arsitektur dan MEP. Bangunan tiga lantai ini dilengkapi dengan dua Bunker Radioaktif (untuk alat Linac), CT Simulator, Spec CT, Area Pasca Suntik, Area Radiofarmaka, Isolasi / Rawat Inap Kedokteran Nuklir, dan Area Kemoterapi. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan dari 12 Oktober 2021 – 05 September 2022 (329 hari kalender).
Perlu diketahui, setiap proyek pembangunan fasilitas Kesehatan ini memiliki tantangan yang menuntut WEGE terus melakukan innovasi baru. pada saat pandemi yang merajalela pada awal 2020 yang mengharuskan WEGE membangun RS dengan cepat di Pulau Galang, serta pembangunan serupa di daerah Simprug Jakarta Barat. Semuanya menggunakan Modular untuk mengefisiensikan waktu pengerjaan agar segera digunakan.
Khusus untuk Gedung Pelayanan Kanker Terpadu Fatmawati ini, WEGE melakukan inovasi pada pekerjaan struktur ‘Bunker’ dengan melakukan inovasi zoning pengecoran berdasarkan identifikasi arah sinar radiasi alat radioaktif. Terlintas seperti WEGE membangun ‘bunker’ bawah tanah. Ternyata bukan, istilah “Bunker” ini dipakai karena bentuknya menyerupai wadah yang aman, yang mampu menahan sinar radioaktif.
Secara struktur memang menyerupai ‘bunker’ yang sangat tebal dengan komposisi plat, dinding serta atap mencapai ketebalan 1,8 hingga 3,3 meter. Demi mendukung fasilitas Kesehatan yang khusus, ruangan ini nantinya akan digunakan untuk alat Linac Elekta yang dapat mendukung pengobatan pasien Kanker (1 alat senilai +/- 50 miliar).
Inilah yang menjadi tantangan WEGE dalam memberikan hasil yang memuaskan baik kepada Owner maupun stakeholder lainnya, WEGE membuka peluang kerjasama dengan pihak terkait untuk uji mutu demi mendapatkan hasil yang maksimal.
Tidak hanya itu, agar pembangunan ini sesuai dengan perencanaan, WEGE selalu mengaplikasikan BIM (Building Information Modeling) pada setiap proyeknya. Karena setiap proyek pembangunan sama dengan bicara mengenai angka, agar mendapatkan hasil yang presisi. (Kunjana)