JAKARTA, Koranmadura.com – Politisi senior PDI Perjuangan Said Abdullah meminta Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief tidak menyebar berita bohong atau hoaks. Dia juga menilai Andi Arief terlalu berlebihan melihat terjadi penjegalan calon presiden (capres) tertentu pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Kepada wartawan di Jakarta, Said Abdullah yang juga Ketua Badan Anggaran DPR itu berharap, Andi Arief lebih arif dalam menilai konstelasi politik saat ini sebelum mengambil kesimpulan terlalu jauh.
“Yang pertama Andi Arief itu menurut hemat saya sangat berlebihan, seharusnya Andi Arief, saya sungguh hormat ya sebenarnya, karena dia seharusnya lebih rasional memandang konstelasi politik nasional,” kata Said Abdullah.
Said Abdullah menyarankan Andi Arief untuk tidak memproduksi berita-berita bohong atau hoaks menjelang Pemilu 2024. Sebab, tindakan itu akan merusak kredibilitas pribadi dan Partai Demokrat.
“Jangan kemudian Andi Arief selalu membikin hoaks, insinuasi yang sungguh tidak pada tempatnya, kurang bijak di mata publik kalau terus menerus kita ini memproduksi hal-hal yang tidak baik,” ujar Said Abdullah lagi mengomentari rekaman video tentang pernyataan Andi Arief terkait penjegalan capres pada Pilpres 2024 nanti.
“Pertanyaan akhir saya kepada Andi Arief, keteladanan seperti apa yang akan ditunjukkan kepada masyarakat, jika Demokrat dalam hal ini terus menerus membombardir hoaks kepada masyarakat. Karena apa yang disampaikan oleh Pak SBY dan Andi Arief itu semua tidak pernah terjadi,” imbuh politisi asal Madura itu.
Sementara tentang safari politik yang dilakukan Puan Maharani sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan kepada sejumlah ketua umum partai politik, menurut Said Abdullah, itu dilakukan dalam rangka membangun bangsa secara bersama-sama tanpa kecurigaan.
“Mbak Puan itu selalu berkunjung silaturahmi sudah ke tiga ketum parpol dan akan terus silaturahim kepada semua ketum parpol. Konteksnya kan kalau membangun bangsa harus bersama, tanpa rasa saling curiga. Nah kalau elite saling curiga dan dilempar ke publik, tontonan ini sangat tidak menarik bagi masyarakat dan sungguh tidak mendidik,” ujarnya. (Sander)