BANGKALAN, koranmadura.com – Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Mathur Husyairi memberi saran kepada Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bangkalan, Madura, agar melakukan merger bagi SMA/SMK yang minim siswa.
“Banyak sekolah hanya menerima siswa baru di bawah 30 orang. Jika setiap penerimaan di bawah 30 siswa lebih baik bergabung dengan sekolah yang lain,” kata dia, Kamis, 15 September 2022.
Menurut Mathur, sapaan akrab dia, SMA/SMK yang memiliki siswa di bawah 60 siswa tentu akan berdampak pada biaya operasional sekolah. Jika tetap dibiarkan, tentu akan mengganggu pada efektifitas belajar mengajar sekolah.
“Bantuan biaya operasional sekolah bergantung pada jumlah siswa. Jika siswa sedikit, maka bantuan biaya juga sedikit,” ujarnya.
Lebih parahnya lagi, kata Mathur, ada beberapa sekolah di Bangkalan yang melakukan manipulasi data dengan memasukkan siswa siluman, demi memenuhi syarat jumlah siswa dan keberlangsungan operasional sekolah.
“Jadi lebih baik sekolah yang minim siswa dimerger, dari pada melakukan manipulasi data. Saat ujian datang semua,” ucapnya.
Sebelumnya, Kasi SMA dan Bidang PK-PLK, Cabdin Pendidikan Jatim, Wilayah Bangkalan, Moh. Fauzi menjelaskan bahwa pihaknya sudah memberikan sosialisasi agar setiap sekolah tetap memiliki siswa di atas 60 orang. Sebab, jika tidak, akan dilakukan merger.
“Kita sudah beri sosialisasi soal merger sekolah. Kalau pelaksanaan merger menunggu pengajuan dari sekolah terkait,” tuturnya. (MAHMUD/DIK)