JAKARTA, Koranmadura.com – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ternyata seorang pengagum Bung Karno. Lebih-lebih dalam bidang hukum progresif. Pasalnya, Presiden Pertama Republik Indonesia itu adalah pencetus hukum progresif di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD saat menjadi pembicara dalam Forum Group Discussion dengan tema “Reformasi Sistem Hukum Nasional: Pendekatan Ideologi, Konstitusi dan Budaya Hukum”, digelar secara daring dan luring di Gedung Sekolah Partai PDI Perjuangan, di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis 13 Oktober 2022.
Menurut Mahfud MD, Bung Karno berperan sangat penting dalam kebangkitan Indonesia, sehingga bisa menjadi bangsa yang merdeka.
“Nilai-nilai ke-Bung Karno-an, Marhaenisme. Itu sangat luar biasa bagi kebangkitan kita sebagai bangsa sehingga menjadi bangsa merdeka. Ini harus diwarisi oleh saudara-saudara,” ujar Mahfud MD di depan kader-kader PDI Perjuangan yang menjadi peserta acara tersebut.
Mahfud MD sendiri mengaku mengagumi hukum progresif yang dipelopori Bung Karno itu. Di mana hukum terus berkembang dan tidak hanya soal pasal-pasal. Mahfud MD melihat Bung Karno sebagai pencetus hukum progresif.
Pada 1 Juni 1945, misalnya, Ir Soekarno menyampaikan pidatonya mengenai dasar negara, Pancasila. Bung Karno berinisiatif secara progresif mengubah Panitia Enam menjadi Panitia Sembilan. Tugasnya untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan pembuatan Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima sila.
“Bung Karno itu menurut saya, pencetus hukum progresif di Indonesia. Sebab, Bung Karno melihat harus mengedepankan keadilan. Terutama jika prosedur tidak berguna bagi kebaikan masyarakat, maka harus dipinggirkan,” kata Mahfud MD lagi.
Mahfud MD juga bercerita, Indonesia dikagumi oleh negara-negara lain karena peran Bung Karno. Dia menceritakan pengalamannya di Maroko pada tahun 2012. Di sana, pejabat Maroko menyanyikan lagu Halo-halo Bandung, sebab ia ikut dalam Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
“Dia hafal lagu Halo-Halo Bandung dengan fasih. Bung Karno membangkitkan bangsa-bangsa yang waktu itu hadir di Konferensi Asia-Afrika,” ucap Mahfud.
Sementara itu, terkait reformasi sistem hukum sendiri, Mahfud MF menyarankan PDI Perjuangan menjadi pelopor. PDI Perjuangan harus mampu mengidentifikasi produk hukum saat ini, mana yang harus diganti, direvisi, atau bahkan digabung. (Sander)