JAKARTA, Koranmadura.com – Seperti sudah diduga sebelumnya, meja pengaduan yang dibuka kembali oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ramai didatangi warga. Mereka mengadukan berbagai masalah yang dihadapi di Ibu Kota.
Heru Budi Hartono mengungkapkan, kebijakannya membuka kembali meja pengaduan ini disambut antusias oleh warga DKI Jakarta.
Pada Rabu 19 Oktober 2022, Heru Budi Hartono sendiri juga kembali mendatangi dan melihat sendiri situasi di meja pengaduan yang berada di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta tersebut. Sehari sebelumnya, ia juga melihat sendiri kondisi di meja pengaduan. Dia mengatakan, pada hari kedua meja pengaduan itu dibuka kembali, sejumlah warga mengadukan masalah izin mendirikan bangunan atau IMB serta sertifikat tanah.
“Tadi masalah IMB, ada IMB yang belum bisa terbit tapi dicek sudah bisa. Terus masalah tanah untuk sertifikat. Kira-kira seperti itu, masih ada tertunda tanda tangan Pak Lurah, Pak Lurahnya sudah pindah, ini sudah dikoordinasikan,” jelas Heru Budi Hartono.
Lebih lanjut, Heru Budi Hartono mengungkapkan, pengaduan tersebut datang dari Jakarta Selatan ada tiga laporan dan masing-masing wilayah Jakarta sebanyak satu laporan. Ia juga mengatakan warga senang dengan dibukanya kembali meja pengaduan.
“(Jakarta) Selatan tiga (laporan), yang lain satu-satu. Sekalian ngajarin sistem di sini. (Responsnya) bagus, mereka senang datang ke sini,” kata Heru Budi Hartono.
Meja pengaduan di Pendopo Balai Kota dibuka tiap Senin sampai Kamis pukul 08.00-09.00 WIB. Di sana, akan ada perwakilan dari setiap kantor wali kota, yaitu tiga asisten dan kepala bagian di masing-masing wilayah administrasi yang bergiliran bertugas.
Kemudian, laporan warga yang telah diterima akan dibawa kembali ke wilayah kota administrasi untuk ditindaklanjuti.
Meja Pengaduan ini pernah dibuka ketika DKI Jakarta dipimpin oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ketika itu, hampir setiap hari Balai Kota diserbu warga DKI Jakarta untuk menyampaikan masalah yang mereka hadapi.
Dan ketika itu, Heru Budi Hartono menjadi salah satu pejabat yang sangat dipercaya oleh Ahok. (Sander)