SAMPANG, koranmadura.com – Pasca salah seorang guru ASN dengan inisial S, yang diamankan tim Densus 88 karena diduga terlibat jaringan teroris, kini Kepolisian Resor (Polres) Sampang rajin pantau kondisi SDN Rong Tengah V. Bahkan pada Senin, 24 Oktober 2022, jajaran Polsek Sampang kota melakukan giat upacara bersama dengan para siswa.
Kapolsek Sampang Kota, AKP Tomo menyampaikan, giat tersebut merupakan kegiatan Police Goes To School yang rutin dilakukan di semua tingkatan sekolah. Namun begitu, pihaknya tidak memungkiri bahwa giat tersebut juga sebagai upaya pemantauan perkembangan psikologi pasca beberapa waktu lalu ada salah seorang guru SDN Rong Tengah V yang diamankan oleh tim Densus 88 Mabes Polri. Pihaknya saat ini juga memberikan trauma healing kepada para siswa agar dapat melupakan peristiwa yang sempat ramai tersebut.
“Giat Police Goes To School juga menindaklanjuti surat Kepala Sekolah UPTD SD Negeri Rong Tengah V, yang meminta Kapolsek Sampang untuk menjadi inspektur upacara di sekolahnya,” paparnya.
Saat menjadi inspektur upacara bendera yang diikuti kepala sekolah, guru dan seluruh siswa-siswi, pihaknya mengaku juga menyampaikan arahan terlebih pada guru tentang pentingnya mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi negara Republik Indonesia.
“Kami berharap guru bisa menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila saat murid berada di sekolah. Menanamkan nilai-nilai Pancasila di sekolah bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan karena anak akan selalu senang dan tidak bosan. Anak-anak akan mudah menerima pendidikan yang mengajarkan sikap saling hormat menghormati antar umat beragama,” paparnya.
“Kemudian sikap sopan santun yang berprikemanusiaan, sikap rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air Indonesia, menumbuhkan sikap demokratis dan sikap adil, jujur dan tolong menolong tanpa mempedulikan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA),” Sambung AKP Tomo.
Dia juga menyampaikan pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini untuk membentuk moral, sikap dan perilaku anak-anak sehingga bisa tumbuh kembang dengan mempunyai akhlak mulia sesuai harapan orang tua, masyarakat, bangsa dan negara.
“Pembentukan moral pada anak sejak usia dini juga sangat dibutuhkan. Hal ini dimaksudkan agar perilaku anak tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Pembentukan moral perlu dilakukan sedikit demi sedikit. Dengan dilakukan sedikit demi sedikit anak bisa mengerti dan meresapinya yang kemudian bisa diterapkan dalam tingkah laku dan perbuatannya. Dengan lahirnya generasi baru yang bermoral dan dijauhkan dari segala bentuk paham dan tindakan radikal,” pungkasnya. (MUHLIS/DIK)