JAKARTA, Koranmadura.com – Manuver Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) mereka untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 dinilai merugikan PDI Perjuangan.
Pasalnya, Ganjar Pranowo adalah kader partai banteng moncong putih. Dan, setiap kader PDI Perjuangan harus tegak lurus dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang akan menentukan capres dari partai tersebut.
Hal itu diungkapkan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Kamis 6 Oktober 2022.
Menurut Hasto Kristiyanto, apa yang dilakukan PSI itu menambah daftar manuver politik PSI merugikan PDI Perjuangan. Meskipun PSI dan PDI Perjuangan sama-sama partai pendukung pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.
“Karena apa pun antara PSI dan PDI Perjuangan di dalam sikap politik, di dalam Pemilu 2014, meskipun sama-sama mendukung Pak Jokowi tapi di dalam praktek juga banyak melakukan manuver yang merugikan PDIP,” ujar Hasto Kristiyanto.
Menurut Hasto Kristiyanto, ketergesaan PSI mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo hanya untuk mendapat efek elektronal atau efek ekor jas pada Pemilu 2024.
Namun Hasto Kristiyanto melihat, upaya seperti itu justru merendahkan martabat calon pemimpin. “Karena itulah jangan rendahkan martabat para calon-calon pemimpin itu hanya sekedar efek elektoral efek ekor jas,” kata Hasto Kristiyanto.
Ketika Partai Nasdem mengumumkan Anies Baswedan sebagai capres mereka untuk Pilpres 2024 beberapa waktu lalu, PSI mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres mereka dan Yenny Wahid sebagai calon wakil presiden pada saat bersamaan. (Sander)