JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPR RI Puan Maharani menentang penggunaan senjata nuklir dalam mengakhiri perang di negara-negara yang sedang bertikai saat ini.
Hal itu dikatakan Puan Maharani dalam forum parlemen internasional the 30th Annual Congress of the Asia-Pacific Parliamentary Forum (APPF) di Bangkok, Thailand, Rabu 26 Oktober 2022.
Pada kesempatan itu, Puan Maharani menekankan pentingnya dunia mengambil tindakan kolektif untuk mengatasi berbagai krisis, mulai dari pandemi, kenaikan harga pangan dan energi, termasuk dalam mengakhiri perang.
“Untuk mengatasi krisis ini, kita harus bekerja sama dalam kesatuan. Kita harus menghindari bekerja secara individu tanpa koordinasi. Tak terkecuali negara-negara di Asia-Pasifik,” ungkap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Menurut Puan Maharani, negara-negara kawasan telah menunjukkan kepada dunia bahwa wilayah Asia-Pasifik merupakan wilayah pendorong pertumbuhan ekonomi global. Untuk mendukung kemajuan pembangunan, APPF dinilai harus mampu mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik.
“Kita harus menjunjung tinggi komitmen kita terhadap perdamaian karena telah menciptakan lingkungan yang kondusif di kawasan ini. Dan perdamaian adalah dasar dari kemajuan ekonomi di Asia-Pasifik. Tidak ada pembangunan tanpa perdamaian, dan tidak ada perdamaian tanpa pembangunan,” kata Puan Maharani.
Sehubungan dengan itu, Puan Maharani menentang keras penggunaan senjata nuklir. Sebab menurutnya, tidak ada pemenang dalam perang nuklir dan perang nuklir justru akan menimbulkan kesengsaraan untuk semua pihak.
“Perdamaian juga merupakan prasyarat untuk pemulihan berkelanjutan dan memerangi pemanasan global. Kita, anggota parlemen, harus memainkan peran yang lebih besar dalam mempromosikan perdamaian. Kita seharusnya tidak duduk di pagar dalam menghadapi ketegangan geopolitik,” tegas Puan Maharani.
Negara-negara kawasan Asia-Pasifik, kata Puan Maharani, tidak boleh netral terkait perang nuklir. Artinya, menurut Puan Maharani, dibutuhkan sikap tegas dari APPF terhadap penggunaan senjata nuklir.
“Kita harus meyakinkan pemerintah kita masing-masing untuk tidak menggunakan kekerasan dalam resolusi konflik. Kita membutuhkan lebih banyak dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan perbedaan antar bangsa,” tambah cucu Proklamator RI Bung Karno itu. (Sander)