SAMPANG, koranmadura.com – Rencana pengeboran air bersih yang akan dilakukan di Desa Gunung Maddah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten setempat terancam gagal.
Pasalnya, rencana pengeboran air yang direncakanan di lokasi tersebut mendapat penolakan oleh puluhan warga setempat. Aksi penolakan oleh puluhan warga itu sudah terbubuh dalam lembaran penggalangan tanda tangan kesepakatan penolakan.
Salah seorang tokoh pemuda desa setempat, Samsul Arifin menyatakan warga kompak untuk menolak rencana pengeboran air yang akan dilakukan pemerintah daerah. Alasannya, karena ketika musim kemarau tiba dirasa akan berdampak pada sumber air yang ada di sumur-sumur milik warga sekitar.
“Warga khawatir jika sumber air yang ada saat ini, malah jika dibor lebih dalam dan diperlebar, sumur milik warga Desa Gunung Maddah menjadi kering. Sedangkan di Desa Gunung Maddah ada tujuh dusun dan rencana pengeboran itu berada di batas Dusun Tengah dan Dusun Glisgis. Makanya warga di semua Dusun sepakat menolak rencana pengeboran yang akan dilakukan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP),” paparnya, Rabu, 12 Oktober 2022.
Pihaknya juga menyatakan, bukti penolakan rencana kegiatan pengeboran air itu, warga sudah berkoordinasi dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Bahkan sebagai penguatan bukti penolakan itu, warga sudah melakukan penggalangan tanda tangan atas sikap penolakan kegiatan tersebut.
Sementara Kepala DPRKP Kabupaten Sampang, Moh Zis saat dikonfirmasi membenarkan adanya rencana kegiatan pengeboran air bersih di Desa Gunung Maddah. Bahkan pihaknya tidak mengelak dengan adanya penolakan rencana kegiatan tersebut oleh warga setempat.
“Iya benar, kegiatan pengeboran air itu merupakan kegiatan Dinas PRKP. Terkait penolakan, itu penolakan saat dilakukan sosialisasi. Kami akan mencari solusinya karena pekerjaan belum dimulai,” jelasnya singkat melalui pesan whatapps. (MUHLIS/DIK)