PAMEKASAN, koranmadura.com – Puluhan siswa kelas XI IPS J, SMA Negeri 1 Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Rabu, 5 Oktober 2022.
Kedatangan tersebut, dalam rangka melakukan studi lapang, observasi dan wawancara langsung dengan DPRD yang ditemui komisi IV, dengan tema pengaruh kenaikan harga BBM terhadap masyarakat di Pamekasan.
Guru atau Pembina Sosiologi SMA Negeri I, Alif Amalia Riski Romadhoni mengatakan tujuan permohonan observasi dan wawancara kepada DPRD ini untuk mempelajari persoalan-persoalan sosial, seperti kenaikan BBM dan dampaknya kepada masyarakat.
“Jadi saya mengajak siswa untuk memahami langsung tentang fenomena sosial atau realitas sosial yang ada di masyarakat,” jelas Alif Amalia Riski Romadhoni.
Kebetulan saat ini, menurutnya fenomena sosial yang menjadi masalah sosial, yaitu kenaikan harga BBM. Sehingga bagaimana langkah pemerintah melalui DPRD ini bisa mengatasi kenaikan tersebut.
“Karena itu, saya mengajak siswa untuk memahami tentang alasan kenapa BBM itu naik, kemudian bagaimana dampak kenaikan BBM serta bagaimana upaya dari pemerintah dalam hal ini adalah DPRD untuk menangani kenaikan harga BBM, dan upayanya,” jelasnya.
Menurutnya, banyak pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan siswa maupun siswi kepada dewan tadi, diantaranya terkait dengan kenaikan harga BBM apakah ada kaitannya dengan hutang negara. Kemudian apa yang dilakukan pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak, akibat kenaikan BBM tersebut.
Selain itu, mereka bertanya tentang tentang resesi Indonesia itu diperkirakan akan terjadi di tahun 2023, jadi bagaimana upaya untuk menyelamatkan diri untuk resesi tersebut.
“Ada lagi, pertanyaan apakah bantuan yang diberikan pemerintah itu hanya subsidi saja, apakah tidak ada bantuan lain yang tidak diwujudkan dalam bentuk subsidi,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Imam Khosairi mengatakan pihaknya sudah memberikan jawaban terkait dengan pertanyaan-pertanyaan mereka. Namun pihaknya tidak bisa menjelaskan di media ini, sebab, siswa dan siswi disuruh melakukan resume.
“Sudah kita jawab semuanya, sudah kita jawab, nantilah kita lihat dari jawaban anak-anak itu. Kalau dibuka di sini nanti, anak-anak bisa menjeplak di jawaban kami. Karena ini teka-teki menjadi pertanyaan sehingga keseriusan anak-anak benar-benar serius mendengarkan,” jelasnya.
Nantinya, mereka disuruh mengumpulkan resume tersebut kepada DPRD dengan jangka waktu selama 1 minggu. Setelah itu, akan dipilih 7 resume terbaik untuk menyampaikan atau mempresentasikan.
Kemudian, kata mantan Ketua Komisi 1 DPRD tersebut, akan dipilih juara 1 dan juara 2 sampai juara 3
“Hadiah pertama uang 1 juta, kedua Rp 750 ribu, ketiga Rp 500.000,” ungkapnya. (SUDUR/ROS/VEM)