JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional Korea Selatan (Korsel), Kim Jin-pyo di National Assembly of the Republic of Korea (Gedung Kantor DPR Korsel) yang berada di Seoul, Rabu 9 November 2022.
Puan Maharani disambut Kim Jin-yang diiringi pasukan kerajaan dengan kostum tradisional.
Dalam pertemuan ini, Puan Maharani didampingi delegasi anggota DPR RI, seperti Wakil Ketua Komisi I Utut Adianto, Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, Wakil Ketua Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti, Wakil Ketua Komisi VIII Diah Pitaloka, serta Anggota Komisi III Johan Budi S. Pribowo, dan Dede Indra Permana.
“Annyeonghaseyo, selamat pagi. Saya merasa terhormat dan senang dapat bertemu dengan bapak Speaker Kim Jin-pyo,” ungkap Puan Maharani di awal pertemuan tersebut.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu lalu menyampaikan duka citanya atas tragedi Itaewon yang menewaskan sedikitnya 156 orang saat acara perayaan Halloween.
Puan Maharani kemudian menyinggung Indonesia juga sempat mengalami peristiwa serupa saat pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang.
“Saya ingin mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas tragedi yang terjadi Itaewon pada tanggal 29 Oktober 2022 lalu. Tragedi serupa juga terjadi di Indonesia, di stadion Kanjuruhan, awal bulan Oktober lalu,” tuturnya.
Puan Maharani meneruskan, “Hal ini menunjukkan perlunya kita semua memperkuat manajemen pengendalian massa pasca pandemi. Dan diperlukan langkah preventif untuk mencegah over capacity suatu tempat. Ini diperlukan untuk mengendalikan euphoria publik untuk berkumpul saat ini.”
Lebih lanjut, Puan Maharani berharap pertemuan bilateral antara DPR RI dan Parlemen Korsel dapat menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat kerja sama kedua negara. Apalagi, Indonesia dan Korea Selatan telah menjalin persahabatan dan hubungan diplomatik hampir 50 tahun lamanya.
Hubungan bilateral Indonesia dan Korea Selatan memasuki babak baru sejak November 2017 melalui Joint Vision Statement for Co-Prosperity and Peace. Dalam perjanjian tersebut, kedua pemimpin negara sepakat untuk meningkatkan status kemitraan menjadi special strategic partnership.
Indonesia dan Korsel juga memiliki kesepakatan Plan of Action for the Implementation of the Special Strategic Partnership (2021-2025) dengan fokus kerja sama pada empat area, yaitu pertahanan dan hubungan luar negeri, perdagangan bilateral dan pembangunan infrastruktur, people-to-people exchanges, serta kerja sama regional dan global.
“Saya berharap Indonesia dan Korea Selatan terus memperkuat kerja sama di berbagai bidang, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan global terkait perdamaian, tingginya inflasi, tingginya harga energi dan pangan, perubahan iklim, mengatasi pandemi, dll,” kata Puan Maharani. (Sander)