SUMENEP, koranmadura.com – Persoalan gedung sekolah dasar (SD) rusak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, seperti fenomena ‘gunung es’; yang tampak ke permukaan sedikit, namun kenyaannya cukup banyak.
Hal itu seperti disampaikan Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep Ardiansyah, saat dikonfirmasi terkait kondisi SDN Sabuntan 3, Kecamatan/Pulau Sapeken, yang rusak parah.
“Sabuntan 3 adalah salah satu contoh (gedung sekolah di bawah naungan Disdik yang rusak, red) yang kebetulan teman-teman sudah dapat videonya,” ujar dia.
Padahal, sambungnya, secara umum masih banyak lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan Disdik Sumenep yang kondisinya jauh dari kata layak.
“Contoh paling nyaman, dekat dengan mata itu, misalnya, SDN Parsanga 4 di Kecamatan Kota, SDN Pabian 4, ada di Karangduwak juga, terus di SDN Lenteng Barat 4, ada SDN Daramista 2 juga, Lapa Laok, dan masih banyak lagi,” ungkapnya.
Jika melihat data yang ada, kata Ardi, kondisi sarana prasarana SD di kabupaten paling timur Pulau Madura, saat ini, sedang tidak baik-baik saja.
“Ini tugas kita bersama untuk mengevaluasi, bagaimana arah pengembangan atau pembangunan sekolah dasar, mengingat penyediaan sarana prasarana merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu ruang kelas SDN Sabuntan 3 kondisinya rusak. Bahkan jauh dari kata layak. Jika musim penghujan seperti sekarang, para siswa di salah satu ruang kelas di sekolah itu, harus pandai mencari posisi agar tidak sampai kehujanan. Sebab atapnya sudah bolong-bolong.
Video yang menggambarkan kondisi salah satu ruang kelas di sekolah tersebut menyebar melalui salah satu aplikasi perpesanan.
Dalam video yang diterima media ini, saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, air hujan tampak masuk ke dalam ruang kelas. FATHOL ALIF/ROS/VEM