PAMEKASAN, koranmadura.com – Beberapa wilayah di Madura, Jawa Timur telah memasuki musim hujan, seperti di Kabupaten Pamekasan. Hal itu berakibat terjadinya perubahan lingkungan yang berpotensi menimbulkan sejumlah penyakit.
Penyakit yang dimaksud seperti gangguan saluran pernapasan atas (ISPA), batuk, flu, demam, panas, dan campak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Syaifudin mengatakan perubahan lingkungan akan berdampak pada kesehatan masyarakat.
“Kesehatan itu, kan, di pengaruhi oleh genetik (keturunan), lingkungan, kemudian fasilitas kesehatan. Lingkungan itu, yang ada di sekitar ini, ada kuman, virus, lalat, dan nyamuk. Apabila lingkungan berubah semacam ini, maka populasinya akan meningkat. Sehingga rawan virus demam berdarah itu muncul. DBD muncul pada bulan ini musim hujan kebelakang, dan muncul penyakit lainnya,” ungkap Syaifudin, Rabu, 16 November 2022.
Menurutnya sudah banyak kasus yang terjadi akhir-akhir ini, yang dominan adalah ISPA yang menyebar di 13 kecamatan.
“Nanti data (kasus DBD dan inpeksi saluran nya) bisa dilihat, ya, ke Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2),” jelasnya.
Untuk itu, Syaifudin mengingatkan kepada masyarakat agar selalu memperhatikan dan menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar atau kuat, istrihat yang cukup, makan makanan bergizi, dan mengelola stres.
“Saluran pernapasan atau ISPA itu, kan, penyebabnya virus dan kuman. Flu dan batuk itu penyebabnya virus dan kuman. Ya, pertama menghindari orang sakit, jangan dekat kalau ada orang sakit. Kemudian yang penting lagi harus jaga kondisi, biar tidak terkena penularan,” ujarnya. (SUDUR/DIK)