JAKARTA, Koranmadura.com – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, penentu siapa presiden pada 2024 adalah seluruh rakyat Indonesia lewat pemilihan umum dan bukan Presiden Jokowi.
Karena itu, menurut Hasto Kristiyanto, pernyataan Presiden Jokowi pada 7 November 2022 lalu bahwa Pilpres 2024 menjadi jatah Prabowo Subianto adalah sebuah pujian agar suasana politik lebih cair dan tidak tegang.
Pernyataan Jokowi itu disampaikan ketika dia menghadiri acara Hari Ulang Tahun Partai Perindo.
“Saya berada di dalam, sehingga saya tahu suasana kebatinan yang ada. Itu kan namanya HUT Perindo, HUT Partai kan dalam suasana kegembiraan, dan kemudian Pak Jokowi menaungi dan tentunya parpol untuk saling memuji, saling membangun harapan dalam kontestasi menuju Pilpres 2024,” kata Hasto pada wartawan, Rabu 9 November 2022.
Lebih lanjut Hasto Kristiyanto meneruskan, pernyataan Jokowi itu bukan suatu dukungan terhadap pencalonan Prabowo Subianto tetapi lebih pada sebuah pujian.
Apalagi, kata Hasto Kristiyanto lagi, Presiden Jokowi mengingatkan yang bisa mendukung seseorang menjadi capres ialah rakyat bukan presiden.
“Jadi itu sebagai bagian dari upaya untuk saling memuji, itu yang dilakukan Pak Jokowi tapi semua kita tahu bahwa untuk menjadi presiden itu rakyat yang menentukan,” kata dia.
Hasto Kristiyanto meneruskan, “Capres-cawapres yang mendukung kan rakyat melalui dukungan 50 persen plus 1 dan harus tersebar di 20 provinsi.” (Sander)