JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPR RI Puan Maharani mempersembahkan gelar Doktor Honoris Causa bidang Ilmu Politik dari Pukyong National University (PKNU), Korea Selatan untuk kepemimpinan perempuan Indonesia.
Gelar Doktor Honoris Causa untuk Puan Maharani itu berlangsung di College Theatre PKNU, Busan pada Senin 7 November 2022.
Dalam menerima gelar tersebut, Puan Maharani didampingi sang ibu yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan beberapa anggota DPR RI. Sebelum menerima gelar, mereka melakukan pertemuan dengan Rektor PKNU, Prof Jang Young-soo.
Puan Maharani memulai rangkaian pengukuhan dengan memakai jubah graduation, lalu berjalan kaki menuju University Theater yang menjadi lokasi acara sejauh 300 meter diiringi panji-panji kampus PKNU dan para guru besar.
Jalan kaki dari kantor rektor atau Presiden PKNU melalui perlintasan paving block di area kampus merupakan tradisi di PKNU.
Acara dimulai dengan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Korea Selatan. Selanjutnya, Dean of Academic Affairs PKNU membacakan sertifikat penobatan Puan sebagai Doctor Honoris Causa.
Dalam kesempatan itu dibacakan pula hasil rapat komite akademik PKNU tentang alasan pemberian gelar Doktor Honoris Causa untuk Puan Maharani. Sertifikat kemudian diserahkan oleh Presiden PKNU kepada Puan.
Setelah memberikan sertifikat, Prof Jang Young-soo lalu memakaikan selendang dan toga kepada Puan Maharani.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu lalu mendapat buket bunga dari 2 mahasiswa PKNU, satu merupakan mahasiswa asal Indonesia dan satunya lagi mahasiswa asal Korea.
Rektor PKNU Prof Jang Young-soo kemudian menyampaikan sambutannya. Menurut dia, hubungan Indonesia dan Korea Selatan tidak bisa terlepas dari kontribusi Puan Maharani dan keluarganya.
“Ibu Puan pemimpin siap pakai yang punya nilai-nilai kepemimpinan yang diperlukan bagi Indonesia yang berkesinambungan dari generasi sebelumnya. Saya berharap Ibu Puan Maharani menjadi pemimpin hebat bagi Indonesia,” kata Prof Jang.
Dalam sambutannya, Puan menyampaikan rasa terima kasih atas anugerah gelar kehormatan dari PKNU. Hal ini mengingat PKNU merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Korea Selatan dan dunia.
“Sungguh merupakan suatu kehormatan yang begitu membanggakan dan membahagiakan bukan saja bagi saya, tetapi juga bagi keluarga besar kami, khususnya Ibu kami, Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri,” ungkap Puan.
Untuk diketahui, hubungan keluarga Puan Maharnai dengan Korea Selatan sudah terjalin erat sejak era Presiden RI pertama, Soekarno yang merupakan kakek Puan Maharani. Kehangatan hubungan tersebut dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri, terutama saat ia menjadi Presiden Indonesia, hingga saat ini.
Bahkan Megawati Soekarnoputri mendapat anugerah gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA) dan gelar Doktor Honoris Causa dari beberapa universitas di Korea. Megawati Soekarnoputri juga pernah menjadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk ke Korea Utara dalam menjalankan diplomasi perdamaian.
“Doktor Kehormatan dari Universitas Pukyong merupakan penghargaan tidak saja bagi saya, namun juga bagi kepemimpinan perempuan di Indonesia, bagi kontribusi DPR bagi pembangunan Indonesia, dan bagi eratnya hubungan kedua negara,” sebut Puan Maharani lagi.
Oleh karena itu, Puan secara khusus berterima kasih kepada Rektor, Dewan Senat Guru Besar dan segenap Sivitas Akademika PKNU atas kepercayaan intelektual dan anugerah Doktor Honoris Causa untuknya.
“Saya menyadari bahwa tanggung jawab saya akan menjadi semakin besar. Dan kiranya saya mendapatkan dukungan doa hadirin sekalian, agar senantiasa diberikan kemudahan dalam mengemban tanggung jawab yang besar ini,” ungkap mantan Menko PMK itu.
Adapun alasan PKNU memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada Puan Maharani adalah karena kinerjanya yang dinilai menghadirkan arah pembangunan masa depan yang menjanjikan bagi Indonesia.
Selain itu, Puan Maharani dianggap telah mendorong perempuan Indonesia untuk berpartisipasi dalam tren global kesetaraan gender, dan menunjukkan kepemimpinan baru di seluruh Asia. (Sander)