SAMPANG, koranmadura.com – Sejumlah Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, kini mulai ditanami ratusan pohon produktif.
Penanaman tanaman produktif tersebut dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Mandangin bersama SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa).
Kegiatan tersebut dilakukan secara serentak se-Jabanusa. Sedangkan di wilayah Kabupaten Sampang, penanaman dilakukan di lima lokasi Pondok Pesantren yang berpusat di Ponpes Assirojiyyah, Kajuk.
Pengasuh Ponpes Assirojiyyah KH Itqon Bushiri mrnilai kegiatan penanaman pohon produktif di kawasan pondok merupakan hal positif sebagaimana juga menjadi anjuran dalam Islam.
Bahkan Ketua PC NU Sampang ini menyebutkan, tanaman produktif itu nantinya tak hanya akan bernilai ekonomis, namun juga bakal memberikan oksigen kepada para santri di Ponpesnya.
“Kata DLH tadi menjelaskan, satu pohon utuh itu mampu memberikan oksigen untuk dua orang. Jadi sangat membanggakan sekali kalau di setiap pesantren yang jumlah santrinya banyak, kemudian ada pohon yang jumlahnya bisa separuh dari santrinya, apalagi jenis tanamannya produktif dan bisa dikonsumsi,” ungkapnya.
Sementara Staf Humas SKK Migas Yustian Hakiki menyampaikan, kegiatan tersebut dilaksanakan serentak di lokasi berbeda di Indonesia.
Menurutnya, kegiatan itu dipantau oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Kepala Migas secara online.
Gerakan penanaman pohon dilakukan sebagai komintmen sebagai menjaga lingkungan serta mengurangi polusi dan penyerapan karbon.
“Kemudian meningkatkan ekonomi bagi penerima manfaat, mengingat tanaman yang dipilih adalah pohon produktif dengan jenis tanaman sesuai dengan permintaan para penerima manfaat,” paparnya.
Dikatakan, di Sampang ada lima penerima yang semuanya Pondok Pesantren. Pohon yang ditanam berjumlah 900 bibit yang di antaranya bibit unggul seperti mangga, kelengkeng matalada, kelengkeng diamond, alpukat, jambu merah, dan sirsak.
Ke depan, pihaknya akan mendorong peningkatan mutu penanaman pohon di wilayah kerja hulu migas sebagai perimbangan peningkatan hulu migas dalam rangka mendukung pencapaian Produksi Migas 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030.
“Program penanaman ini tidak akan berhenti di sini tapi hingga lima bulan ke depan. Nanti akan dilakukan monitoring dan perawatan tanaman demi suksesnya program penanaman. Kami berterimakasih atas dukungan pemerintah daerah serta pihak terkait termasuk Ponpes yang telah sudi sebagian lahannya untuk dijadikan tempat penanaman,” katanya. (MUHLIS/FAT/DIK)