BANGKALAN, koranmadura.com – Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura (FH UTM) mengikuti training Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah di Maastricht University, Belanda.
Kegiatan yang diselenggarakan selama 3 hari, 6-18 November 2022, merupakan Program Legal Education, Ethics, and Profesionalism (LEAP). Dari UTM diwakilkan kepada Dr. Rina Yulianti, Koordinator Program Studi S1.
Selain FH UTM, beberapa kampus ternama seperti FH Universitas Airlangga, Mulawarman, Haluoleo, Nusa Cendana, dan Borneo Tarakan juga ikut dalam acara training PBL di bawah naungan Orange Knowledge Program (OKP).
Dr. Rina Yulianti menyampaikan, setelah acara training PBL juga ada simposium, lalu dilanjutkan Memorandum of Understanding (MoU). Hal ini dalam upaya keberlanjutan kerjasama yang telah diinisiasi sebelumnya oleh LEAP OKP.
“Semoga ke depan bisa bekerjasama dengan baik dalam meningkatkan kualitas pendidikan di FH UTM,” kata dia, pada Jumat 25 November 2022.
Dia menjelaskan, pengalaman lain yang didapatkan selama kegiatan adalah training untuk para dosen hukum. Peserta diberikan kesempatan untuk mempelajari implementasi dari PBL yang dimiliki oleh Maastricht University, Belanda.
Pada penerapan sistem PBL, kata dia, ada empat prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan. “Constructive education, learning in a relevant context, collective learning, dan self-directed education,” imbuh Rina sapaan akrab Dr. Rina Yulianti.
Sementara Dekan FH UTM, Dr. Safi’ berharap hasil training PBL yang diperoleh di Maastricht University, Belanda dapat diimplementasikan di UTM. Dengan metode PBL mahasiswa tidak hanya faham dengan sekedar menghafal.
“Jadi mahasiswa akan berfikir kritis untuk memecahkan masalah, belajar dan bekerja secara mandiri, serta merasa nyaman berbicara dihadapan umum,” kata dia. (MAHMUD/ROS/VEM)