JAKARTA, Koranmadura.com – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menilai, visi Muhammadiyah sejalan dengan visi yang tengah diperjuangkan bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas dan menjadi satu dari lima ekonomi dunia pada tahun 2045.
“Muhammadiyah didirikan Kiai Ahmad Dahlan didorong oleh semangat jiwa pembaharu dalam diri beliau untuk memperbaiki umat Islam yang saat itu statis dan tidak berkembang,” kata Ma’ruf Amin dalam sambutannya menutup Muktamar Muhammadiyah di Minggu 20 November 2022 sebagaimana dikutip dari situs resmi, Muhammadiyah.or.id.
Ma’ruf Amin meneruskan, “Artinya visi Islam berkemajuan memang menjadi hakikat kelahiran dan nafas perjuangan organisasi Muhammadiyah.”
Penutupan Muktamar Muhammadiyah, yang dimulai sejak Kamis 18 November 2022 lalu, dilakukan di gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Adapun pembukaan digelar di Stadion Manahan Solo pada 19 November 2022 lalu dan dibuka oleh Presiden Jokowi.
Lebih jauh Ma’ruf Amin menjelaskan, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, Islam Berkemajuan dan Negara Berkemajuan dibutuhkan SDM unggul yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Selain itu juga diperlukan generasi yang fakih, menguasai ilmu agama supaya dapat memberi jawaban atas berbagai problem umat, bangsa dan kemanusiaan.
Ma’ruf Amin sendiri optimistis Muhammadiyah dapat menciptakan SDM unggul di atas karena memiliki instrumen dan berbagai kelengkapan dari pusat-pusat keunggulan yang dimiliki.
Tak lupa, Ma’ruf Amin juga memberi perhatian terhadap peran perempuan Muhammadiyah, yakni ‘Aisyiyah dalam pemberdayaan perempuan.
Aisyiyah menjadi sosok berpendidikan yang menjadi aktor perdamaian, pembangunan dunia, melawan kekerasan domestik, kemiskinan, serta meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak.
“Dalam hal ini Kiai Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah sangat visioner, memiliki wawasan masa depan perempuan muslim Indonesia yang jauh melampaui zamannya saat itu dengan merintis ‘Aisyiyah dalam semangat untuk memajukan peradaban kaum perempuan Indonesia,” ujarnya.
Visi Islam Berkemajuan ini, kata Ma’ruf Amin, harus terus diperbaharui menyesuaikan perubahan tantangan dan lingkungan strategis nasional maupun internasional agar relevan bagi laki-laki maupun perempuan.
“Saya mengajak Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk terus berjuang bersama pemerintah. Muhammadiyah memiliki perangkat ekonomi dan sosial yang terbesar di seluruh negeri untuk menggerakkan pemberdayaan umat sehingga bisa menjadi kekuatan pembangunan bangsa,” ajaknya.
Terakhir, dalam acara yang juga dihadiri oleh Menko PMK Muhadjir Effendy, Wakil Menteri Agama Zainuttauhid, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Walikota Solo Gibran, Ma’ruf Amin berterima kasih atas ikhtiar yang telah dilakukan Muhammadiyah untuk memajukan Indonesia.
“Muktamar Muhammadiyah tahun ini meneguhkan peran Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dalam memberikan sumbangan bagi bangsa untuk memberikan kemajuan seperti yang diharapkan melalui bil qaul maupun bil hal melalui tindakan nyata,” ujarnya.
Dia meneruskan, “Melalui program-program Muhammadiyah yang telah dibahas pada Muktamar, saya yakin Sang Surya akan terus mampu menjadi cahaya pencerah bagi berbagai tantangan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan.” (Sander)