SUMENEP, koranmadura.com – Alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Sumenep, Madura, di tahun 2023 mendatang cukup melimpah. Naik drastis dari tahun ini.
Hal itu sebagaimana disampaikan Pelaksana Tugas (Plt.) Kabid Penyuluh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertandian (DKPP) Kabupaten Sumenep A. Farid.
Menurutnya, sesuai dengan usulan elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), kebutuhan Sumenep terhadap pupuk jenis Urea ialah 49 ribu lebih ton. Sementara 63 ribu lebih ton.
“(Usulan tersebut) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur atau Pusat kita diberi alokasi 49 ribu ton (Urea). Naik dua kali lipat atau 97 persen dibandingkan tahun 2022. Jadi cukup melimpah,” ungkapnya.
Sementara untuk pupuk bersubsidi jenis NPK, untuk 2023, kabupaten paling timur Pulau Madura ini diberi alokasi sebanyak 27 ribu ton dari 63 ribu ton yang diajukan. “Alokasi itu sudah naik dibanding tahun ini yang hanyak 9 ribu lebih ton,” ujarnya, menjelaskan.
Alokasi tersebut, sambung dia, sudah bisa dinikmati oleh petani mulai awal tahun depan. “Per 1 Januari (2023) kita sudah masuk pada alokasi yang baru. Jadi silakan petani memaksimalkan serapan, membeli jatah alokasi mereka untuk usaha tani,” tambah dia.
Sekadar diketahui, pada tahun 2022 kebutuhan pupuk Urea sekitar 43 ribu ton dan NPK mencapai 44 ribu ton. Hanya saja, dalam realisasinya, alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Sumenep mengalami penyesuaian.
“Dari Provinsi Jawa Timur awalnya 31 ribu sekian ton untuk Urea dan NPK 15 ribu sekian ton. Tapi di pertengahan September lalu ada penyesuaian Urea 5.992 sehingga menjadi 25.275 ton. Sedangkan NPK dikurangi 5 ribu sekian ton menjadi 9.936 ton,” ujar Farid. FATHOL ALIF