JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPR Puan Maharani mengungkapkan, Qatar menjadi negara sangat penting dan sahabat karib Indonesia. Itu ditandai oleh hubungan bilateral kedua negara yang sudah berlangsung 46 tahun.
“Saya sangat bahagia dengan hubungan bilateral yang baik antara kedua negara yang ditunjukkan dengan undangan bagi Indonesia sebagai ‘Partner Country pada Tahun Budaya 2023’ dan ikut berpartisipasi dalam acara ‘Horticultural Expo, Doha 2023’,” ujar Puan Maharani saat bertemu pimpinan parlemen Qatar, Hassan bin Abdullah Al-Ghanim, di Doha, Minggu 4 Desember 2022.
Lebih lanjut Puan Maharani berharap, partisipasi tersebut akan terus meningkatkan dan membawa hubungan kedua negara ke tingkatan yang lebih tinggi lagi. Sebagai Ketua DPR RI, Puan memastikan selalu memberikan dukungan agar hubungan Indonesia-Qatar semakin kuat.
“Kita perlu kembangkan hubungan antar masyarakat (people-to-people ties). Hubungan kuat antarmasyarakat akan menjadi fondasi kokohnya hubungan kedua negara,” ungkapnya.
Terkait dengan hubungan ekonomi, lanjut mantan Menko PMK itu, Qatar merupakan mitra strategis Indonesia dalam sektor perdagangan, walaupun neraca perdagangan Indonesia masih defisit.
Dalam periode Januari-Juli 2022, nilai perdagangan Indonesia-Qatar mencapai USD 758 juta, naik hampir 30% dari tahun sebelumnya.
“Saya berharap kita bisa terus mendorong peningkatan arus perdagangan kedua negara. Dalam kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan dukungan untuk peningkatan investasi Qatar di Indonesia,” ucap Puan Maharani.
Peluang peningkatan investasi Qatar di Indonesia disebut dapat dilakukan dengan keterlibatan Qatar Investment Authority (QIA) pada berbagai proyek investasi di Indonesia.
Di sisi lain, cucu Proklamator RI Bung Karno ini menyoroti soal perlindungan WNI di Qatar. Hal tersebut, kata Puan, menjadi salah satu isu prioritas mengingat menurut Kementerian Dalam Negeri Qatar, jumlah WNI di Qatar adalah 16.690 orang per Oktober 2020.
Adapun pekerja profesional Indonesia di Qatar bekerja antara di sektor migas, tenaga medis, perhotelan, pilot, dan pramugari.
“Saya mengharapkan perhatian dan dukungan Dewan Syuro agar para pekerja migran Indonesia di Qatar dapat bekerja dengan baik dan terlindungi haknya,” ujar Puan.
Gender
Selain dengan Hassan bin Abdullah Al-Ghanim, Puan juga bertemu dengan Wakil Ketua Majelis Syuro Qatar, Hamda bint Hassan Al-Sulaiti. Kedua pimpinan parlemen perempuan itu berbicara soal isu kesetaraan gender.
Kepada Hamda bint Hassan Al-Sulaiti, Puan menyampaikan pentingnya inisiatif untuk penguatan pemberdayaan perempuan dalam memberikan kontribusi bagi perdamaian, khususnya di Afghanistan. Inisiatif terkait hal ini telah disetujui oleh Menteri Luar Negeri kedua negara.
“Sebagai sesama pimpinan parlemen perempuan tentunya akan sangat berguna bagi kita dapat bertemu dan berbagi pengalaman bagaimana mempromosikan peran perempuan di dunia politik dan memajukan kesetaraan gender,” papar Puan.
Puan Maharani yang baru meriah gelar doktor kehormatan dari Pukyong National University (PKNU) Korea Selatan meneruskan, “Kita dapat bekerjasama dalam pengembangan partisipasi perempuan dalam dunia politik dan kesetaraan gender.”
Kepada mitranya, Puan Maharani mengabarkan bahwa DPR RI saat ini memiliki hampir 22% anggota perempuan. Jumlah tersebut meningkat lebih dari 2 kali lipat dari tahun 1999 di mana anggota parlemen perempuan di Indonesia hanya 9%.
“DPR RI telah memiliki Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia. Kita dapat berbagi pengalaman tentang bagaimana mengatasi hambatan dalam pengembangan partisipasi perempuan dalam berbagai bidang,” terang Puan Maharani.
Untuk memperkuat kerja sama yang baik antara Indonesia dan Qatar, Puan menilai dibutuhkan dukungan yang kuat dari parlemen kedua negara. Selama ini, hubungan DPR RI dengan Majelis Syuro Qatar sendiri telah terjalin dengan baik.
“Kita ingin membangun hubungan bilateral yang kuat berdasar hubungan saling pengertian, saling menghargai, dan saling menguntungkan,” urai Puan Maharani.
DPR RI pada periode 2019-2024 telah membentuk Grup Kerjasama bilateral dengan 102 negara, termasuk dengan Majelis Syuro Qatar. Selain secara bilateral, kerja sama kedua parlemen juga terjalin dengan baik dalam berbagai organisasi internasional seperti Inter-Parliamentary Union (IPU) maupun Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC).
“Ini tentu menjadi modalitas bagi hubungan antar parlemen yang lebih kuat,” ujar Puan Maharani lagi.
Hubungan antar parlemen kedua negara juga diketahui terjalin baik dalam penanganan anti korupsi. DPR RI dan Dewan Syuro Qatar terlibat aktif pada Global Organization of Parliamentarians against Corruption (GOPAC), yang merupakan platform untuk kerjasama antar parlemen untuk mengatasi korupsi dan memajukan good governance.
Dari tahun 2016 hingga 2020, DPR RI menjadi Sekretariat GOPAC di Jakarta, selama Keketuaan Indonesia selama 2 periode. Saat ini GOPAC berada di bawah keketuaan Dewan Syuro Qatar.
“Saya mendorong kerja sama kedua parlemen dalam upaya pemberantasan anti-korupsi, melalui bantuan teknik atau capacity building terkait fungsi-fungsi parlemen,” kata Puan Maharani lagi. (Sander)