JAKARTA, Koranmadura.com – Politisi senior PDI Perjuangan, Said Abdullah menilai, terlalu dini menyimpulkan bahwa pertemuan Presiden Jokowi dengan mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo atau yang akrab disapa FX Rudy di Istana terkait dengan rencana perombakan atau reshuffle kabinet.
Pasalnya, Presiden Jokowi dengan FX hadi Rudyatmo adalah kawan karib. Keduanya pernah sama-sama duet memimpin Kota Solo. Jokowi sebagai wali kota, sedangkan FX Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.
“Keduanya adalah sahabat karib, pernah bersama-sama memimpin Kota Solo. Pak Jokowi selaku wali kota dan Pak Rudy wakilnya. Jadi kalau beliau berdua bertemu adalah sesuatu yang wajar seperti ditegaskan Pak Rudy sendiri bahwa beliau mampir ke Istana karena sedang berada di Jakarta,” kata Said Abdullah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 27 Desember 2022.
Said Abdullah yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) itu meneruskan, “Saya kira sesekali Pak Jokowi juga membutuhkan bincang-bincang ringan, santai, menyegarkan sambil mengingat kisah kisah masa lalu perjalanan kedua beliau.”
Sebagai sahabat lama, kata dia, Presiden Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo sangat lumrah saling bertukar pikiran, mulai dari hal-hal yang ringan hingga urusan politik yang berkaitan dengan kehidupan orang banyak.
“Bisa jadi Pak Jokowi juga meminta pandangan ke pak Rudy terkait dengan isu reshuffle, saya kira itu wajar,” imbuhnya.
Apalagi, karakter kepemimpinan Presiden Jokowi selama ini adalah mendengar masukan dari banyak pihak sebelum mengambil keputusan, termasuk sebelum mengambil keputusan melakukan reshuffle kabinet.
“Namun kita harus hormati ketika keputusan sudah diambil. Terhadap kader kader PDI Perjuangan yang ada di kabinet, ada atau tidak perubahan komposisi baik bertambah atau berkurang di kabinet saya kira Presiden Jokowi juga akan mengonsultasikan dengan Ibu Ketua Umum,” katanya.
Dia meneruskan, “Termasuk jika Pak Rudy hendak diminta oleh Pak Jokowi masuk kabinet, saya kira harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Ibu Ketua Umum, sebab Pak Rudy adalah kader PDI Perjuangan.”
Lebih jauh tentang reshuffle kabinet, Said Abdullah menegaskan bahwa Presiden Jokowi ingin tetap membentuk pemerintahan yang solid selama tahun politik yakni 2023, berjalan. Kabinet itu akan mengedepankan optimalisasi kerja untuk mewujudkan semua janji politik Presiden Jokowi.
“Saya yakin jika memang akan ada reshuffle ini yang terakhir dan Presiden tidak meninggalkan mimpinya kepada pendahulunya kelak,” pungkasnya. (Sander)