PAMEKASAN, koranmadura.com – Sudah masuk Bulan Desember 2022, Pendapatan Asli Daearah (PAD) bidang pasar di Pamekasan, Madura, Jawa Timur tidak mencapai target. Hal itu akibat adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat terjadi berkisar bulan Mei hingga bulan Juli.
Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan, Agus Wijaya mengatakan, pihaknya tahun ini menargetkan PAD 2,4 miliar lebih.
“Insyaallah akhir Bulan Desember 2022, sampai 85 persen (capaian),” kata mantan Kepala Bidang pengawasab Konsumen dan Kemetrologian tersebut, Jum’at, 16 Desember 2022.
Sebelum terjadinya PMK tersebut, pihaknya sempat optimis PAD tahun ini tercapai. Namun akibat adanya itu, maka sejumlah pasar khususnya, Pasar Proppo tidak menghasilkan banyak PAD.
“Itu ada PMK besar- besaran di Pamekasan. PMK itu bukan hanya di satu titik di Pamekasan, tapi di beberapa pasar di Pamekasan, Keppo, Waru, Batu Bintang, dan Pasar 17 Agustus, karena PAD terbesar kita ada di Keppo,” jelas Agus Wijaya.
Meskipun tidak tercapai sesuai target, Agus yang biasa disapa Agus Wijaya itu mengklaim, PAD yang 85 persen tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa.
“Nanti tahun depan (menaikkan sedikit dari tahun sebelumnya) yaitu 2,68 Miliar, kita tidak menaikkan tinggi karena kami di Pasar Kolpajung akan melakukan perbaiakan pasar,” terangnya. (SUDUR/ROS/VEM)