JAKARTA, Koranmadura.com – Berkomitmen untuk mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia, PT Brantas Abipraya (Persero) berperan aktif memajukan UMKM lewat platform digital PaDi UMKM.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi inipun meraih penghargaan sebagai Juara 2 Transaksi Terbaik dalam Kick-Off Belanja & Bussiness Matching (BM) Pasar Digital (PaDi) UMKM 2023 pada 19 Januari 2023 lalu. Mewakilkan Perusahaan, penghargaan diterima oleh Sekretaris Perusahaan, Miftakhul Anas.
“Raihan ini merupakan bukti komitmen Brantas Abipraya dalam menjalankan arahan Presiden Joko Widodo yang menghimbau BUMN untuk terus berbelanja produk dalam negeri untuk memajukan UMKM Indonesia. Kami sangat menyadari bahwa sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional,” ujar Tumpang Muhammad selaku Direktur SDM dan Umum Brantas Abipraya, dalam siaran persnya.
Ditambahkan Tumpang, penilaian tersebut berdasarkan evaluasi dan penilaian transaksi belanja PaDi yang dilakukan oleh Brantas Abipraya. Pada Kick-Off Belanja & Business Mathcing PaDi UMKM 2023 ini Brantas Abipraya mencatatatkan transaksi tertinggi #2 (Batch 3) dan transaksi tertinggi #3 (Batch 3) pada Business Matching PaDi UMKM Nasional Desember 2022.
PaDi UMKM merupakan sebuah platform digital yang mempertemukan UMKM dengan BUMN guna mengoptimalkan, mempercepat dan mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM, serta memperluas dan mempermudah UMKM mendapatkan akses pembiayaan.
Peran aktif Brantas Abipraya bertransaksi di PaDi inipun merupakan langkah nyata upaya BUMN yang dikenal champion of dam ini dalam memperkuat ekonomi bangsa untuk tetap tumbuh serta memerangi isu resesi dunia. Dari PaDi BUMN dapat memprioritaskan produk UMKM dalam negeri, dan tak hanya itu sejalan dengan apa yang disampaikan Menteri BUMN bahwa adanya PaDi UMKM ini harapannya dapat meminimalisir, juga menghilangkan potensi penyelewengan dalam proses pengadaan.
“Brantas Abipraya akan terus mendukung perkembangan UMKM dengan menggunakan produk-produk dalam negeri, ini sekaligus upaya kami menggenjot optimalisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),” tutup Tumpang. (Kunjana)