JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak becus mengelola liga di Tanah Air. Amburadulnya tata kelola liga itu terlihat dari keputusan PSSI menghentikan Liga 2 dan 3.
“Keputusan federasi (PSSI) menghentikan penyelenggaraan Liga 2 dan Liga 3, lalu menghapus degradasi Liga 1, bukanlah hal yang mengejutkan. Keputusan-keputusan kontroversial tersebut toh sudah sekian kali terjadi dan menjadi bukti nyata inkosistensi federasi dalam mengelola sepak bola di tanah air,” kata Syaiful Huda sebagaimana dilansir dari dpr.go.id, Selasa 17 Januari 2023.
Menurutnya, keputusan PSSI menghentikan Liga 2 dan 3 sudah pasti memunculkan protes dari pemain dan pemilik klub peserta Liga 2 dan 3. Mereka dirugikan oleh keputusan tersebut. Apalagi, harapan untuk bisa naik ke Liga 1 pupus begitu saja.
“Selain itu, nasib pemain Liga 2 dan Liga 3 kian tidak jelas dan mendapatkan fasilitas sesuai kontrak juga tidak terwujud,” kata politisi Fraksi PKB ini.
Keputusan yang acak kadut ini membuat juga prestasi tim nasional sepakbola Indonesia tidak kunjung membaik. Kontroversi penghentian Liga 2 dan Liga 3 menurutnya menjadi bukti atas ketidakjelasan tata kelola kompetisi sepak bola di Indonesia.
Padahal, federasi juga sudah melakukan banyak langkah instan dengan menaturalisasi pemain dari berbagai negara.
“Prestasi timnas yang baik salah satunya harus lahir dari organisasi yang sehat, transparan, dan akuntabel. Kualitas liga atau kompetisi itu juga menentukan prestasi timnas yang baik,” tegas Syaiful Huda lagi. (Sander)